Sunday, August 28, 2016

Sempat Banjir 2 Meter, Begini Kondisi Kampung Kober Kemang Usai Air Surut

Sempat Banjir 2 Meter, Begini Kondisi Kampung Kober Kemang Usai Air Surut

Kampung Kober, Kemang, Jakarta Selatan sempat terendam banjir hingga dua meter akibat hujan deras kemarin dan melupakan Kali Krukut. Pagi ini banjir sudah mulai surut.

Banjir di Kampung Kober RW 06 RT 2, Kemang, Jaksel yang tidak jauh dari Lippo Mall itu terjadi sejak kemarin sore pukul 17.00 WIB. Air perlahan naik dan puncaknya pukul 23.00 WIB air sudah berada di ketinggian 2 meter. 

Meski banjir tinggi, namun warga tidak ada yang mengungsi, mereka tetap bertahan di lantai 2 rumah mereka. Banjir mulai surut pukul 02.00 WIB dini hari. Pagi ini hanya tersisa lumpur dan sampah di sekitar rumah warga.

Banjir besar ini mengakibatkan sejumlah rumah jebol karena tidak kuat menahan arus air. Banjir juga membuat tembok pembatas kuburan dan Kampung Kober jebol.

Tembok rumah warga jebol (Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)
Warga terlihat membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah yang sempat terbawa banjir. Ada kursi dan kasur yang dikeluarkan ke depan rumah untuk dijemur.

"Ini lagi bersih-bersih habis banjir nih. Saya nggak ngungsi, tapi naik ke lantai 2 aja. Elektronik diangkat ke lantai dua semua. Listrik sempet mati semalam tapi tadi subuh udah nyala lagi," kata warga Aisyah sambil membersihkan rumahnya.

Warga mengeluarkan perabotan rumah yang terkena banjir (Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)
Ada juga kursi dan perabot rumah yang dijemur di depan rumah. Motor-motor berjajar di sepanjang jalan depan rumah warga.

Kasur dan barang-barang dijemur (Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)
Sisa sampah terlihat menyangkut di pagar besi setinggi dua meter. Jalan-jalan tergenang lumpur.

Sampah menyangkut di pagar besi setinggi dua meter (Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)
Ita, Ibu RT 02 mengatakan sejak subuh tadi sudah ada petugas yang memberikan bantuan.

"Kalau dari petugas kelurahan kecamatan sudah datang. Paling biasanya kalau bantuan itu adanya di atas (RT 03) karena ada lapangan luas di sana dan datarannya tinggi," ucap Ita saat ditemui di lokasi, Minggu (28/8/2016).

Menurut Ita, banjir besar seperti ini jarang terjadi. 

"Banjir ini tidak setiap tahun, tapi lima tahun sekali. Terakhir tahun 2011 banjir besar kayak gini," ucap Ita.

Bulan Agustus tahun lalu, lanjut Ita, banjir juga terjadi namun tidak separah saat ini. "Cuma setinggi betis saja tidak sampai dua meter," kata Ita.


Tembok pembatas kuburan jebol (Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)

No comments:

Post a Comment