Sunday, August 7, 2016

Singapura bersyukur Indonesia tangkap teroris hendak bom Marina Bay

Pemerintah Singapura mengucapkan terima kasih kepada Densus 88 Kepolisian Republik Indonesia yang telah menangkap enam tersangka terorisme pimpinan Gigih Rahmat. Kelompok ini ternyata sempat berencana menembakkan roket dari Kota Batam, Kepulauan Riau, menuju kawasan Marina Bay Sand.

"Kami bekerja sama secara intensif ke depan dengan aparat Indonesia. Kami bersyukur atas penangkapan ini, yang membuktikan pentingnya kerja sama keamanan kedua negara," kata K. Shanmugam, Menteri Dalam Negeri Singapura, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (5/8).
Walau para teroris yang diduga tergabung dalam jaringan Khatibah Nusantara itu tertangkap, pemerintah Singapura menyatakan situasi darurat belum sepenuhnya teratasi. Negara kota itu masih dalam keadaan siaga, sampai intelijen menyatakan ancaman teror telah diminimalisir.
"Warga Singapura diharapkan terus waspada. Kami akan meningkatkan pengamanan," kata Shanmugam.
Komentar senada disampaikan Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean. Dia menyatakan ancaman teror yang bisa menimpa Singapura sangat serius. "Polisi dan badan keamanan Singapura akan memperketat perbatasan dan mengamankan titik-titik strategis," kata Hean.
Kelompok beranggotakan enam orang yang ditangkap dua hari lalu dipimpin oleh Gigih Rahmat Dewa. Dia memiliki hubungan langsung dengan Bahrun Naim, petinggi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) asal Indonesia. Gigih sering menjadi fasilitator keberangkatan ikhwan-ikhwan dari Indonesia menuju Suriah melalui jalur Turki. Pria 31 tahun itu diduga sebagai penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme yang bersumber dari Bahrun Naim.
"GRD dan Bahrun Naim pernah merencanakan untuk meluncurkan roket dari Batam dengan tujuan Marina Bay Singapura," kata Boy Rafli Amar, Kadiv Humas Mabes Polri dalam jumpa pers kemarin.
Pakar keamanan Universitas Rajaratnam, Graham Ong-Webb, menyatakan gagasan para teroris terafiliasi ISIS itu masih mungkin dilakukan dari Batam. Namun, jika roket yang dipakai rakitan sendiri, peluangnya sukses sangat kecil. Jarak antara daratan Batam ke Marina Bay sejauh 25 kilometer.
"Roket itu perlu sistem pemandu, teknologi balistik, serta proyektil yang tepat untuk menimbulkan kerusakan signifikan," kata Webb.
Penangkapan keenam tersangka dilakukan di lokasi berbeda-beda. Gigih ditangkap di Jln Daeng Kamboja, Batam Center Kamis (4/8), pukul 07.21 WIB.
Selain Gigih, terduga teroris yang berhasil diamankan lainnya adalah, Trio Syafrido (46) yang merupakan seorang pegawai Bank. Dia ditangkap di Jl Tengku Umar, Nagoya sekitar pukul 07.25 WIB. Lalu Eka Saputra (33) seorang pegawai pabrik diamankan di Jl Keluar Perumahan Cluster Sakura, Batam Center sekitar pukul 06.45 WIB.
Kemudian, Tarmidzi (21) seorang pegawai pabrik yang ditangkap di depan pabril panasonic Jl Laksamana Bintan, Batam Center sekitar pukul 07.25 WIB. Sedangkan, Hadi Gusti Yanda (20) seorang pegawai pabrik dan Muhamad Tegar Sucianto seorang pegawai pabrik ditangkap secara bersamaan di Jl Brigjen Katamso, Batu Aji.

No comments:

Post a Comment