Monday, June 6, 2016

Politisi Gerindra: Teman Ahok Banyak "Ngeles"!

Politisi partai Gerindra, Syarif, menilai para anggota komunitas "Teman Ahok" tak mau mengakui kesalahan yang diperbuat. Pernyataan itu dilontarkannya menanggapi ditahan dan dilarangnya dua anggota Teman Ahok masuk ke Singapura.
Menurut Syarif, sebelum terjadinya peristiwa itu, para anggota Teman Ahok, yang merupakan kelompok relawan yang mendukung Gubernur DKI Jakarta  Basuki Tjahaja Purnama maju lewat jalur independen pada Pilka DKI 2017, menyatakan ingin mengadakan pengumpulan KTP warga DKI yang tinggal di Singapura.
"Tapi sekarang mereka membantah disebut akibat kesalahpahaman," ujar Syarif saat dihubungi, Senin (6/6/2016).
Tak hanya itu, Syarif juga menyayangkan pernyataan anggota Teman Ahok yang menyatakan kedatangan dua rekannya bukan mewakili gerakan Teman Ahok.
"Yang lucu Singgih (Singgih Widyastomo) bilang, kedatangan mereka berdua bukan mewakili undangan resmi institusi Teman Ahok. Tapi undangan personal. Ada-ada saja, sudah kena "OTT" imigrasi masih saja ngeles," kata anggota DPRD DKI Jakarta itu.
Dua anggota Teman Ahok yang dilarang masuk Singapura dan kemudian dideportasi adalah Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang. Keduanya ditahan dan sempat diinterogasi oleh imigrasi setempat tak lama setelah mendarat di Bandara Changi, Sabtu (4/6/2016) siang.
Otoritas Singapura menetapkan Amalia dan Richard sebagai "unwanted person" karena mereka dianggap ingin mengadakan kegiatan politik di negeri tersebut.

No comments:

Post a Comment