"Mereka lebih dulu masuk Pospera daripada Teman Ahok. Jadi mereka membajak Pospera. Karena Pospera dia ada di 2012. Waktu Jokowi masuk dari Solo ke Jakarta, Pospera dibentuk. Di undang-undangnya tahun 2015," ungkap Ketua Dewan Pembina Pokso Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu saat menggelar konferensi pers di Bumi Pospera, Jl Basuki Rahmat No.2 Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (25/6/2016).
Richard pun membantah merupakan kader PDIP, melainkan hanya simpatisan. Soal Pospera, ia mengaku memakai seragam itu atas kepentingan tugas yang didelegasikan oleh Kemensos untuk membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Menurut Adian, seharusnya Teman Ahok tidak mengait-ngaitkan antara apa yang disampaikan oleh Richard cs dengan background organisasi. Sebab seharusnya yang dilihat adalah substansi dari apa yang dibicarakan, bukan dari mana Richard berasal.
"Jangan mengkambinghitamkan pihak lain. Jangan lihat latar bekang, suku, etnis, agama. Lihat apa yang mereka sampaikan benar atau tidak. Orang tidak salah atas latar belakanganya, tapi lihat apa yang mereka lakukan. Nilai pernyataannya," tutur Adian.
Dalam pengakuannya, Richard menyebut memanipulasi data KTP dukungan untuk Ahok dengan tujuan mencari uang. Sebab Teman Ahok memberikan target dalam pengumpulan KTP dan semakin banyak relawan membawa KTP, maka uang yang akan didapat semakin banyak.
"Selama yang mereka sampaikan benar, kita dukung. Kita tidak mau melihat latar belakangnya. Partai tidak penting. Mau hitam keriting tidak penting. Selama yang dikatakan kebenaran kita dukung," ucap politisi PDIP itu
"Apa yang dilakukan 5 teman Ahok bukti keberhasilan KPK. Jujur itu hebat. menyampaikan kebenaran dengan jujur dan mereka hebat buat kita," lanjut Adian.
Pospera juga meminta agar permasalahan di internal Teman Ahok jangan dikaitkan dengan Pospera. Ini terkait mantan Teman Ahok yang kini justru menyerang kelompok relawan itu.
"Jangan bilang si A dan B salah jangan karena latar belakang. Teman Ahok yang konpers kemarin, jangan dijadikan masalah Pospera. Itu urusan internal mereka. Satu orang kan bisa punya banyak organisasi," sebutnya.
"Teman Ahok yang merayu untuk datang lewat undangan dan lain-lain. Mereka baik-baik saja, tetap di Pospera," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment