Monday, June 6, 2016

"Kasihan... Apa Enggak Cukup Tuh KTP DKI?"

Pendiri "Teman Ahok" saat konferensi pers terkait penahanan yang dilakukan Pihak Imigrasi Singapura di Bandara Changi. Konperensi pers disampaikan di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016).
Pencegahan dua pendiri "Teman Ahok" masuk ke Singapura dinilai merupakan akibat ketidaktahuan pada peraturan. Pernyataan itu dilontarkan politisi Partai Gerindra, Syarif.
Menurut dia, kejadian itu harusnya tak perlu terjadi bila pendiri "Teman Ahok" itu mempelajari aturan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.
"Padahal di "Teman Ahok" ada Putu Artha mantan Komisioner KPU yang paham soal seperti ini. Apa enggak di-briefing dulu apa tuh," ujar Syarif saat dihubungi, Senin (6/6/2016).
Dua pendiri "Teman Ahok" yang ditahan dan dilarang masuk Singapura adalah Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang. Keduanya ditahan dan sempat diinterogasi oleh imigrasi setempat tak lama setelah mendarat di Bandara Changi, Sabtu (4/6/2016) siang.
Dok Teman AhokUndangan acara Indonesia Food Festival di Singapura yang mengundang Teman Ahok.
Otoritas Singapura menetapkan Amalia dan Richard sebagai "unwanted person". Karena mereka dianggap ingin mengadakan kegiatan politik di negeri tersebut.
"Saya malu, enggak habis pikir sampai segitunya. Kasihan. Apa enggak cukup tuh KTP DKI," kata anggota DPRD DKI ini.

No comments:

Post a Comment