Friday, June 24, 2016

Sejarah panjang kisruh Ahok dan Bekasi karena bau sampah

Truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta kembali diadang warga saat akan memasuki wilayah PTSP Bantargebang, Bekasi. Kabarnya, peristiwa ini terjadi pada Rabu kemarin.

Aksi blokir warga membuat sopir truk memilih putar balik dan batal membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Disebut-sebut, alasan warga memblokir karena volume sampah yang disetor setiap harinya tak sesuai kesepakatan.

Peristiwa pengadangan truk sampah rupanya sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Seolah membuka persoalan yang lalu, Ahok, sapaan Basuki, langsung meradang.

Dia tak paham maksud warga memblokir jalan dan melarang truk DKI membuang sampah di Bantargebang.

"Lucu, kasus kejadian gitu. Bantargebang itu tanah siapa? Tanah DKI, kerjasama dengan dia (Pemda Bekasi)," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/6).

Dia menuding warga melakukan premanisme jika melakukan pengadangan.

"Makanya kalau menolak swakelola, haknya apa anda menolak, gitu loh. Masyarakat mau main premanisme? Kalau kamu mengadangi berarti kamu preman dong, minta jatah uang dong," ucapnya geram.

Ahok menegaskan tak akan menolerir ancaman serupa jika kembali terulang. Dia akan melaporkan ke polisi jika truk sampah DKI kembali diadang di Bantargebang.

"Ke depan kita lihat aja kita udah lapor polisi, kita gugat anda yang melarang, ya kan anda menghalangi kita, kita kan gugat. Negara enggak boleh kalah sama preman," tegasnya.

Dia menduga aksi ini dilatarbelakangi langkah Pemprov DKI melayangkan SP3 dan pemutusan kontrak pada PT Godang Tua Jaya yang selama ini menjadi pengelola PTSP Bantargebang. Mencium adanya tindakan wanprestasi dilakukan Godang Tua Jaya, DKI memutuskan swakelola sampah. Namun pengelola maupun warga membantah bahwa aksi itu berkaitan dengan pemutusan kontrak. Meski demikian, mulai malam ini Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, memastikan proses pengangkutan sampah tetap berjalan seperti biasa namun untuk perjalanan ke Bantargebang akan dikawal polisi.

"Namun tetap waspada kalau ada tindakan anarkis wajib melaporkan," pesan Isnawa.

Konflik DKI dan Bekasi karena sampah mengingatkan pada kejadian akhir tahun lalu. Saat itu, truk sampah DKI diblokir warga karena jam operasionalnya tak kenal waktu termasuk malam hari sehingga warga tak nyaman dan sakit-sakitan. Belum lagi tumpahan air sampah membuat udara di sekitar permukiman warga bau menyengat. 

Blokir sempat dilakukan sampai beberapa hari. DKI sampai harus mengalihkan ke sejumlah tempat pengelolaan sampah lainnya. Di tempat pembuangan sementara juga terkena dampak sampah menumpuk tinggi karena tak diangkut.

Menengahi masalah ini, Presiden Joko Widodo sampai turun tangan. Kala itu, menurut Ahok, Jokowi memerintahkan polisi untuk menindak mereka yang menghalangi truk-truk muatan sampah dari Jakarta ke Bantargebang. Perintah Jokowi langsung dijalankan, truk sampah DKI bisa kembali melintas dengan jam yang diatur.

"Ya terima kasih lah soal sampah. Beliau perintah polisi supaya tindak dong, masa kalah sama preman," tegas Ahok.

No comments:

Post a Comment