Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggeruduk Gedung Balai Kota DKI. Massa buruh datang sekitar pukul 11.00 WIB. Rencananya, buruh akan menggelar aksi di dua tempat, setelah di Balai kota, mereka akan langsung pindah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pendemo menyampaikan beberapa tuntutan dalam aksi ini. Salah satunya adalah menentang keras kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang rajin menggunakan dana CSR dari swasta dalam membangun Ibu kota.
"Buruh menentang keras kebijakan Gubernur DKI Jakarta yang mengedepankan 'dana DP dan CSR' dari pengusaha dalam membangun Ibu kota. Kebijakan tersebut sangat membahayakan kedaulatan dan sistem demokrasi," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal di Balai kota, Jakarta, Rabu (1/6).
Selain menuntut kebijakan penggunaan dana dari pengembang, Said mengungkapkan pihaknya juga akan meminta KPK menangkap Ahok dalam dugaan korupsi RS Sumber Waras, Reklamasi dan penyalahgunaan diskresi. Bila aspirasinya tak ditindak lanjuti, pihak buruh mengancam akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar.
"Buruh menuntut KPK tetapkan Ahok jadi tersangka. Apabila KPK tidak memperhatikan tuntutan buruh ini maka aksi akan dilakukan terus menerus," tegasnya.
Tuntutan lain yang disampaikan pendemo adalah meminta kenaikan upah minimum di Jakarta sebesar Rp 650 ribu pada tahun 2017. Hal ini, katanya, mengingat survei biaya hidup di Jakarta yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Rp 5,6 juta per bulan.
No comments:
Post a Comment