Jakarta - Video Hermawan Sulistyo menyebut kalau calon presiden Prabowo Subianto pernah gebukin Susilo Bambang Yudhoyono saat masih di Akademi Militer. Hal ini pula yang membuat SBY sebenarnya ragu memilih sebelum bergabung ke Koalisi Merah Putih.
Lantas bagaimana tanggapan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein dalam persoalan ini?
“Oh, itu Herman Sulistyo bukan mainnya kasih informasi. Biasa kita kalau tinju itu kita sparing partner. Itu ada belajar tinju, belajar karate, kalau tinju kan apa ya. Saya juga dulu, bertanding di ring tinju sama teman-teman angkatan. Mungkin di situ maksudnya,” ujar Kivlan di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur (4/7/2014).
Dia pun tidak mau ambil pusing dengan manuver pancingan yang dilakukan Hermawan. Menurutnya, cara mantan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu dipertanyakan. Justru, manuver Hermawan ini sengaja mempopulerkan dia yang saat ini sudah tidak terpakai.
“Enggak dapat berita dia tuh. Udah lama enggak dapat berita. 1998, 1999 terus 2000 dan 2001 sama saya itu dapat panggung. Nah, sekarang tenggelam tuh. Dia cari lah. Cerita-cerita gitu ya gebukin dalam rangka tinju. Tinjunya dalam rangka olahraga maksudnya,” kata mantan Kepala Staf Kosntrad ABRI itu.
Lalu, Kivlan mempertanyakan kelayakan Hermawan yang menggunakan titel professor namun tidak memiliki etika dalam berkomunikasi. “Itu tidak layak dan enggak usah dipertanyakan lagi,” sebutnya.
Lantas bagaimana tanggapan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein dalam persoalan ini?
“Oh, itu Herman Sulistyo bukan mainnya kasih informasi. Biasa kita kalau tinju itu kita sparing partner. Itu ada belajar tinju, belajar karate, kalau tinju kan apa ya. Saya juga dulu, bertanding di ring tinju sama teman-teman angkatan. Mungkin di situ maksudnya,” ujar Kivlan di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur (4/7/2014).
Dia pun tidak mau ambil pusing dengan manuver pancingan yang dilakukan Hermawan. Menurutnya, cara mantan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu dipertanyakan. Justru, manuver Hermawan ini sengaja mempopulerkan dia yang saat ini sudah tidak terpakai.
“Enggak dapat berita dia tuh. Udah lama enggak dapat berita. 1998, 1999 terus 2000 dan 2001 sama saya itu dapat panggung. Nah, sekarang tenggelam tuh. Dia cari lah. Cerita-cerita gitu ya gebukin dalam rangka tinju. Tinjunya dalam rangka olahraga maksudnya,” kata mantan Kepala Staf Kosntrad ABRI itu.
Lalu, Kivlan mempertanyakan kelayakan Hermawan yang menggunakan titel professor namun tidak memiliki etika dalam berkomunikasi. “Itu tidak layak dan enggak usah dipertanyakan lagi,” sebutnya.
No comments:
Post a Comment