Saturday, July 5, 2014

Cerita Ahok Soal Pengalamannya Hadapi Kekerasan di Sekolah

Jakarta - Plt Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok juga punya pengalaman akan kekerasan di sekolah. Tapi namanya Ahok, kala dia dikerjai seniornya dia melawan.

"Waktu kuliah ada. Tapi juga nggak berani kayak gitu (kasus SMA 3-red). Paling disuruh nyanyi 'binaria tepi laut'," ujar Ahok diiringi derai tawa Ahok di balai kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Menurut Ahok hukuman yang dia peroleh paling hanya menyanyi. Dan paling berat push up atau dijemur. Kekerasan itu dialami Ahok ketika berkuliah.

"Karena badan anak geologi gede-gede kan. Satu angkatann kita kalau dipukul ya dilawan. Kalau lu kerjain kita, kita lawan. Sama-sama berantem massal. Orang juga mikir, itu tradisi," jelas dia.

Ahok lalu menuturkan pengalamannya dengan kekerasan yang dialami anaknya di SMP. "Anak saya ada pengalaman. Waktu dia masuk, dikerjainn sama anak di belakangnya," tambah Ahok.

Pulpen milik putranya diambil. Saat itu putranya melawan dengan mengambil pulpen milik anak yang mengambilnya.

"Terus dia didorong. Dia ngadu ke guru. Nah dia ditungguin di luar dipukul sampai berdarah. Terus saya datang ke sekolah. Minta CCTV rekamannya. Dia nggak mau kasih. Dia bilang ini urusan sekolah kami. Anak anda kan sekolah di sini. Saya bilang anak saya sudah megadu kepada Anda. Tapi Anda sebagai guru masa bodoh. Mangkanya guru kan cuek ngobrol-ngobrol saja," imbuhnya.

Akhirnya ketika CCTV tak diberi, Ahok memberi peringatan anaknya akan dilatih dan akan melawan bila nanti ada yang memukul.

"Yau dah gini aja deh. Kalau kamu nggak mau kasih lihat, karena kan kita nggak tahu nih siapa yang salah, ngasih tahu guru juga dicuekin. Gua akan latih anak gua dengan baik. Kalau ada yang macam-macam lagi, anak gua bakalan hajar habis-habisan. Dan saya nggak mau keluar dari sekolah itu," jelas Ahok.

"Coba saja dia berantem baru keluar, aku gituin. Keluar anak itu. Nggak berani sekolah di situ," tutupnya.

No comments:

Post a Comment