Friday, November 11, 2016

Tanggapan Ahok soal Elektabilitasnya di Survei LSI Denny JA

Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tak mempermasalahkan elektabilitasnya yang semakin menurun.

Terakhir, berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas pasangan petahana Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sejak 31 Oktober hingga 5 November hanya 24,6 persen.
Sedangkan pasangan calon nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono danSylviana Murni elektabilitasnya sebesar 20,9 persen. Kemudian pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno mendapatkan elektabilitas sebesar 20 persen.
Menanggapi hal itu, Ahok menyebut bahwa LSI kerap berpihak pada pasangan calon pesaingnya. Hal ini sudah terjadi sejak ia mengikuti kontestasi Pilkada Bangka Belitung 2007 lalu. Ahok kalah dari pesaingnya, Eko Maulana Ali.
"Dari dulu dia (LSI) begitu," kata Ahok, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Jumat (11/11/2016).
Selain itu, Ahok juga menyinggung pendiri LSI, Denny Januar Ali. Dia menyebut, saat Pilkada Babel, hasil survei LSI kerap memenangkan elektabilitas Eko Maulana Ali.
Kondisinya, sama seperti Pilkada DKI Jakarta 2017 ini. Di mana, berdasarkan hasil survei LSI, elektabilitas dirinya terus merosot.
"Waktu saya kalah (di Pilkada Babel), saya bilang satu kalimat gini, 'tidak usah terlalu senang sebelum ada bunyi empat paku di atas peti mati. Kamu jangan mengklaim kamu hebat'. Akhirnya apa? Yang dibela Denny JA, Eko Maulana Ali itu sudah almarhum sekarang. Saya masih Gubernur DKI," kata Ahok.
Ahok maju Pilkada DKI Jakarta 2017 berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat. Mereka diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PartaiGolkar.

No comments:

Post a Comment