Sunday, November 13, 2016

Diciptakan Orang Indonesia, Teknologi Sosro Bahu Dipakai Banyak Negara Bangun Tol Melayang

Pembangunan jalan tol Melayang Jakarta-Cikampek diharapkan seminimal mungkin menimbulkan kemacetan. Salah satu metode yang diusulkan adalah dengan penggunaan teknologi sosro bahu.

Teknologi sosro bahu yang dimaksud adalah engsel putar yang dipasang antara ujung tiang pancang dengan kepala tiang atau biasa disebut pier head.

Dengan teknologi ini, proses pengecoran kepala tiang penyangga jalan tol bisa dilakukan sejajar dengan arah jalan sehingga bisa mengurangi penggunaan ruang jalan saat pengecoran.

Siapa sangka, teknologi ini pertama kali diciptakan oleh orang Indonesia.

"Penciptanya adalah Insinyur Tjokrorda Raka Sukawati. Di Indonesia, teknologi ini pernah diterapkan saat pembangunan jalan tol Wiyoto-Wiyono tahun 1988," kata Praktisi Konstruksi Basuki Winanto kepada detikFinance, Minggu (13/11/2016).

Sayang, sepertinya proyek tersebut adalah kali terakhir teknologi sosro bahu diterapkan di Indonesia.

Padahal, di negara lain, teknologi ini kian masif diterapkan dalam berbagai proyek konstruksi jalan tol layang di berbagai negara.

"Negara lain melihat lebih kepada keuntungannya. Mereka ingin konstruksi berjalan tapi lalulintas juga tetap bisa berjalan. Metode ini sangat tepat. Tapi di Indonesia malah tidak diterapkan, sehingga yang dirugikan masyarakat pengguna jalan. Karena kalau ada pembangunan jembatan, jalan pasti ditutup," jelasnya.

Sebut saja, Metro Manila Skyway Stage 1 tahun 1999, Metro Manila Skyway Stage 2 tahun 2011, Metro Manila Skyway Stage 3 tahun 2015. 

Ada juga proyek Ninoy Aquino International Airport Express Way di Filipina tahun 2014.

"Sejak tahun 1996, Malaysia pun menggunakan metode ini untuk membangun jalan tol di negara mereka. Hal ini menunjukkan sudah diakuinya karya anak bangsa yang berkualitas oleh dunia internasional," tambah Basuki.

Untuk itu, ia mengharapkan, teknologi yang telah diciptakan oleh anak bangsa ini tidak disia-siakan. Terlebih, yang diperoleh dari penerapan teknologi ini cukup besar dampaknya bagi masyarakat pengguna jalan.

"Ini harus diterapkan lagi di Indonesia. Karena ini karya anak bangsa, tapi yang pakai justru negara luar. Pembangunan Jakarta-Cikampek Elevated,bisa jadi momentum teknologi sosro bahu ini pulang kampung. Kita harus menghargai hasil karya kita sendiri," tandas dia.

No comments:

Post a Comment