Wednesday, June 1, 2016

Warga Diharapkan Ikut Benahi Jakarta

Di usianya yang telah memasuki 489 tahun, Jakarta tetap memfokuskan diri membenahi persoalan banjir, kemacetan dan permukiman kumuh.
Tiga persoalan besar yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) tersebut tidak bisa terwujud tanpa dukungan dan campur tangan warga.

"Masalah seperti kemacetan, banjir dan penataan pemukiman kumuh masih tetap jadi pembenahan, ‎mungkin kita bisa belajar dari Singapura yang sudah lebih dulu melakukannya."
Hal itu dikatakan Sutanto Soehodho, Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta, saat ditemui dalam acara Lokarya Jakarta Menuju Kota yang Berkelanjutan dan Layak Huni kerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan centre for liveable cities Singapura di Balai Kota, Rabu (1/6/2016).

Ia menjelaskan, saat ini, berbagai langkah telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi persoalan yang kompleks di Ibu Kota.
Langkah tersebut diimplementasikan melalui program-program seperti penanganan banjir dengan pengerjaan pengerukan kali, waduk dan sungai serta pembangunan tanggul di utara Jakarta.

‎"Alat transportasi seperti transjakarta juga sudah disiapkan dan siap mengangkut penumpang hingga keluar Jakarta," ucapnya.

Sutanto mengatakan, pembangunan sarana transportasi dalam kota seperti Mass Rapid Transit (MRT) juga terus dikebut Pemprov DKI Jakarta. Jakarta juga tengah dipersiapkan pembangunan Light Rail Transit (LRT) sebagai angkutan massal untuk mengangkut penumpang.

‎"Dalam peningkatan kualitas kota kita juga lakukan penataan pemukiman kumuh dengan penambahan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Semua ini tidak bisa terwujud tanpa dukungan dari warga Jakarta," ucapnya.

No comments:

Post a Comment