Wednesday, June 1, 2016

Megawati: Tanpa Pancasila, Tidak Ada NKRI

Putri pertama Bung Karno, Megawati Soekarno Putri membacakan sambutan atas nama keluarga dalam Peringatan Hari Pancasila dan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945. Mega membacakan pidato yang penuh haru.

Di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Rabu (1/6/2016), Megawati di awal sambutannya begitu semangat menyampaikan catatan sejarah Bung Karno terkait lahirnya Pancasila.

"Hari bersejarah 71 tahun lalu dalam sidang BPUPKI di bawah pengawasan ketat tentara, Bung Karno membacakan pidato penting yang disebut lahirnya Pancasila, tepatnya 1 Juni," kata Mega.

Dalam acara peringatan pidato Bung Karno ini hadir Presiden Jokowi dan ibu negara, mantan Wapres Boediono, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menko PMK Puan Maharani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menhan Ryamizard, Men PAN Yuddy Chrisnandi, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Menurut Mega, pidato Bung Karno itu berisi filosofi, pikiran yang sedalam-dalamnya. Bung karno menyatakan bahwa bukan dirinya yang menemukan Pancasila. Namun tidak dapat dipungkiri persepsi Pancasila hasil pergulatan Bung Karno sejak muda.

"Buah perenungan atau perjuangan berpuluh-puluh tahun, juga hasil kontemplasi di Ende (NTT-red)," tegas Mega.

Bung Karno juga menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Rakyat Indonesia mencatat bahwa Bung Karno telah memperjuangkan pancasila jadi ideologi dunia, dan disampaikan resmi di Sidang PBB.

"Tanpa pidato Bung Karno pasti tidak akan ada pancasila, tidak ada untaian sejarah dunia yang saya sampaikan di atas. Tanpa Pancasila tidak akan ada NKRI bahkan telah terbukti Pancasila bukan hanya ideologi pemersatu sejarah bangsa. Pancasila ideologi alternatif dalam menghadapi konflik dunia," urai dia.

No comments:

Post a Comment