Tuesday, June 21, 2016

Ketika Habiburokhman Mengelak soal Janji Terjun dari Monas

Pada Februari lalu, Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman sempat berkomentar mengenai Teman Ahok dan proses pengumpulan KTP dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mereka lakukan.
Ada satu pernyataan Habiburokhman di Twitter yang menarik perhatian masyarakat. Melalui akun Twitter miliknya, Habiburokhman berjanji akan terjun dari Monumen Nasional jikaTeman Ahok mampu mengumpulkan 1 juta KTP.
"12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman melalui akun Twitter @habiburokhman, Jumat (16/2/2016).
Kicauan tersebut merupakan kicauan yang tidak pernah dilupakan masyarakat.
Setelah Teman Ahok berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP, Habiburokhman menjadi salah satu orang yang dicari.
Netizen beramai-ramai me-mention akun Twitter Habiburokhman untuk menagih janji politikus itu untuk terjun dari Monas.
Bahkan, ada tagar #AyoLoncat yang menuntut janji Habiburokhman itu. Lalu, bagaimana reaksi Habiburokhman?
Melalui aku Twitter miliknya, Habiburokhman mengatakan bahwa 1 juta KTP tersebut hanya klaim sepihak Teman Ahok.
"1) Klaim 1 jt KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu- satunya pihak yang menghitung, memverifikasi dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri," ujar Habiburokhman melalui akun Twitter @habiburokhman, Minggu (19/6/2016) malam.
Ia mem-posting gambar berisi 4 poin pernyataannya terkait 1 juta KTP Teman Ahok. Namun, tidak satu pun dari pernyataannya yang dibuatnya itu yang menyinggung soal janji terjun dari Monas.
Kompas.com mencoba menghubungi Habiburokhman berkali-kali. Selain menelpon, Kompas.com mengirim pesan WhatsApp dan juga pesan singkat kepada Habiburokhman.
Namun, Habiburokhman tidak menjawab. Ia hanya mengirimkan pesan yang menyatakan kesediaannya untuk berbicara apabila pernyataannya itu dikutip lengkap.
"Bro, saya full sidang hari ini. Saya hanya bersedia statement saya dimuat kalau dikutip lengkap," ujar dia.
Ia pun mengirimkan 4 poin pernyataan yang tadi dia posting di Twitter kepada Kompas.com. Namun, pertanyaan soal janji loncat dari Monas tidak kunjung dijawab.
"Saya tegaskan sekali lagi bahwa akun @habiburokhman itu akun twitter saya dan tweet soal Monas itu jempol saya sendiri yang ketik he-he-he," jawab Habiburokhman terkait janjinya itu.
Kata Ahok dan Teman Ahok 
Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, berkomentar mengenai nazar Habiburokhman yang ingin terjun dari Monas jika Teman Ahok berhasil kumpulkan 1 juta KTP.
Ia mengatakan, setiap manusia seharusnya menepati janjinya. Namun, dalam kasus Habiburokhman, Teman Ahok tidak berharap janji itu akan ditepati.
"Jadi ya kita sih enggak menyarankan, tapi memang kalau manusia itu yang dipegang kan janjinya. Kami enggak memaksa untuk menepati janji kok," ujar Singgih kepada Kompas.com, Senin (20/6/2016).
Singgih mengatakan bahwa ia tidak ingin perayaan 1 juta KTP malah memakan korban.
Lagipula, kata Singgih, keyakinannya melarang seseorang untuk bunuh diri. (Baca juga: "Teman Ahok" Anggap Janji Habiburokhman Hiburan Belaka)
"Kita juga mengingatkan aja nih, tinggi Monas itu 362 meter. Dalam agama saya bunuh diri itu dilarang loh," ujar Singgih.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamayakin bahwa Habiburokhman, sedang mencari alasan untuk menghindari janjinya terjun dari Monas.
Dengan nada bercanda, Basuki menawarkan solusi agar Habiburokhman tak jadi melakukan nazarnya itu. "Aku ngajarin dia cara ngelesnya dia gitu ya," kata Basuki di Balai Kota, Senin (20/6/2016).
Menurut dia, Habiburokhman bisa menggunakan alasan bahwa 1 juta data KTP yang sudah dikumpulkan oleh "Teman Ahok" tersebut belum diverifikasi Komisi Pemilihan Umum sehingga keabsahannya masih bisa dipertanyakan.
"Kan belum diverifikasi sejutanya, bisa saja ada yang bohong. Ya, enggak? Jadi, saya enggak mesti terjun dong, mesti verifikasi dulu dong," ujar dia. "Kalau verifikasi kan ya habis Lebaran dulu kan, ya masih lumayan itu," sambung dia.

No comments:

Post a Comment