Thursday, June 16, 2016

Hanura Persilakan Izzul Muslimin Mundur karena Tolak Dukung Ahok

Izzul Muslimin (dok. istimewa)
Jakarta - Muhammad Izzul Muslimin memilih mundur dari posisi Ketua DPP Hanura karena menolak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai cagub DKI. Hanura dapat memahami pilihan Izzul dan mempersilakannya mundur.

"Ya itu adalah hak politik Pak Izzul Muslimin untuk mundur dari Hanura karena perbedaan pilihan yang bersangkutan dengan keputusan DPP," kata Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana saat dihubungi, Kamis (16/6/2016).

Dadang memahami alasan Izzul mendukung Suyoto sebagai cagub DKI dan akhirnya berbeda pilihan dengan Hanura. Menurutnya, sudah tepat bila Izzul mundur.

"Yang dilakukan Pak Izzul sudah tepat, lebih baik mundur. Tetapi tentunya kemunduran Pak Izzul tidak berpengaruh terhadap kekuatan dukungan Hanura maupun peluang Ahok untuk menang dalam Pilkada DKI," ungkapnya.

Izzul membuat pernyataan pengunduran diri sebagai pimpinan dan anggota Partai Hanura pada Kamis (16/6/2016). Surat pernyataan tersebut ditandatanganinya di atas materai Rp 6.000.

Melalui surat pernyataan itu, Izzul Muslimin menghormati sikap politik Hanura mendukung Ahok di Pilgub DKI, namun ia punya pilihan sendiri. Ia juga menyebut akan mendukung Bupati Bojonegoro Suyoto yang dinilainya layak maju Pilgub DKI.

Berikut kutipan surat pernyataan Izzul Muslimin:

Sebagai anggota Partai Hanura, saya sangat menghargai dan menghormati apa yang telah diputuskan dan ditetapkan Partai Hanura dengan mendukung Gubernur DKI Jakarta Bapak Basuki Tjahaja Purnama untuk maju kembali menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang akan datang. Dukungan Partai Hanura kepada Bapak Basuki Tjahaja Purnama tentu selalu mengedepankan hati nurani dalam setiap pertimbangan dan sikapnya, saya mencoba tetap mengelaborasi dan mencari potensi-potensi terbaik yang memiliki peluang untuk memimpin DKI Jakarta yang lebih baik.

Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya saya menemukan sosok yang menurut saya sangat mungkin dan memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kredibilitas untuk menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang lebih baik. Sosok tersebut adalah saudara Suyoto yang saat ini menjabat Bupati Bojonegoro untuk periode kedua. Saya berkeyakinan jika saudara Suyoto diberi kesempatan memimpin DKI Jakarta, maka saudara Suyoto dapat membawa DKI ke arah yang lebih baik, sebagaimana yang telah dibuktikan dalam memimpin Bojonegoro selama dua periode.

Saya menyadari bahwa sikap sikap dan langkah saya mendukung saudara Suyoto sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta akan bertentangan dengan keputusan dan ketetapan yang telah diambil oleh Partai Hanura. Oleh karena itu sebagai bentuk konsekuensi dan pertanggungjawaban saya maka dengan sangat berat hati saya mengajukan pengunduran diri baik sebagai pimpinan dan juga sebagai anggota Partai Hanura.

Surat pernyataan ini ditandatangani di Jakarta pada 16 Mei 2016 oleh Muhammad Izzul Muslimin sebagai Ketua Bidang Agama dan Sosial DPP Hanura di atas materai.

No comments:

Post a Comment