Tuesday, June 21, 2016

Beragam Komentar soal Terkumpulnya 1 Juta KTP untuk Ahok

Kelompok relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja PurnamaTeman Ahok, berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP warga DKI Jakarta sebagai syarat mengusung Basuki dan pasangannya, Heru Budi Hartono ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen. 
Keberhasilan itu mereka rayakan dengan mengadakan acara berbuka puasa bersama di depan Markas Teman Ahok bersama ratusan relawan lainnya pada Minggu (19/6/2016) sore.
Pencapaian satu juta dukungan KTP untuk Ahok dan Heru pun mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Kepala Bidang Advokasi DPP Partai GerindraHabiburokhman.
Melalui akun Twitter miliknya, Habiburokhman menyampaikan penilaiannya bahwa 1 juta KTP tersebut hanya klaim sepihakTeman Ahok.
"1) Klaim 1 jt KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu- satunya pihak yang menghitung, memverifikasi dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri," ujar Habiburokhman melalui akun Twitter @habiburokhman, Minggu (19/6/2016) malam.
Keraguan atas 1 juta KTP yang dikumpulkan Teman Ahok, kata Habiburokhman, juga terlihat dari sikap Basuki yang masih berharap kepada partai politik.
Begitu pun dengan sikap Teman Ahok yang kini melunak dengan partai politik. Hal lain yang membuat Habiburokhman meragukanTeman Ahok adalah langkah kelompok relawan itu yang mengajukan uji materi UU Pilkada.
Pada Februari lalu, Habiburokhman pernah bernazar akan terjun dari puncak Monas jika Teman Ahok mampu kumpulkan 1 juta data KTP.
"12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman melalui akun Twitter miliknya, @habiburokhman, Jumat (16/2/2016) lalu.
Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta yang juga Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi ikut menanggapi terkumpulnya satu juta KTP tersebut.
Ia memandang hal itu bukanlah hal yang luar biasa. "Biasa ajalah, bos," kata Prasetio, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/6/2016).
Namun, ia mengapresiasi perjuangan Teman Ahok yang berhasil mengumpulkan satu juta data KTP.
Hanya saja, menurut dia, data KTP itu belum tentu mencukupi untuk mengusung Ahok melalui jalur perseorangan karena data KTP tersebut harus melalui berbagai verifikasi.
Politikus Partai Demokrat Hasnaeni Moein atau "Wanita Emas" juga ikut berkomentar tentang capaian Teman Ahok tersebut.
Menurut Hasnaeni, capaian tersebut bukan suatu masalah baginya. Dukungan 1 juta warga itu tidak menjadi ancaman bagi Hasnaeni.
Menurut Hasnaeni, masih banyak penduduk Jakarta yang belum memberikan KTP dukungan untuk Ahok.
"Tapi kan, daftar pemilih di DKI 8,7 juta. Daftar penduduk Jakarta 12 juta. Jadi masih ada 11 juta, jadi tidak usah khawatir. Masih banyak sisanya," kata Hasnaeni di Seknas Bappilu PPP, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016).
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat berkomentar positif soal keberhasilan Teman Ahokmengumpulkan 1 juta data KTP dukungan.
Djarot percaya bahwa 1 juta KTP tersebut bukan sekadar klaimTeman Ahok.
"Bagus, sudah terkumpul. Sekarang tinggal diverifikasi saja, iya toh. Dan saya yakin saya percaya betul 1 juta itu memang terkumpul," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (20/6/2016).
Ia yakin Teman Ahok sudah merapikan formulir data KTP yang berhasil mereka kumpulkan sehingga proses verifikasi nantinya akan jauh lebih mudah.
Meski begitu, Djarot yang juga Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan ini mengatakan, partainya tidak takut dengan pencapaian 1 juta KTP Teman Ahok.
Menurut dia, PDI-P memiliki 109 anggota DPR RI yang akan memiliki tugas khusus untuk mendulang dukungan. Mereka akan mengorganisasi suara dukungan di tingkat bawah untuk bakal calon gubernur yang diusung PDI-P nantinya. 
"Anggota DPR itu bisa dikerahkan untuk bantu karena PDI-P itu terkenal dengan prinsip gotong royongnya. Ada instruksi ada perintah bahwa kita harus gotong royong. Jadi ingat loh, enggak ada rasa takut. PDI-P bukan partai penakut," ucap Djarot.
Selain mendapat dukungan 1 juta data KTP, Ahok telah mendapatkan dukungan dari tiga partai politik.
Ketiga partai tersebut adalah Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar. Dengan begitu, Ahok bisa juga ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur partai politik.
Perolehan kursi tiga partai tersebut di DPRD DKI telah memenuhi syarat minimal perolehan kursi bagi partai atau gabungan partai mengusung pasangan calon kepala daerahnya sendiri.
Meskipun demikian, hingga kini Ahok belum memutuskan jalur mana yang akan ditempuh untuk maju dalam Pilgub DKI 2017.

No comments:

Post a Comment