Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA), Jumat(5/8/2016), mengatakan sudah mengetahui rencana serangan teror ke negeri itu dan sudah bekerja sama dengan kepolisian Indonesia.
"Badan keamanan kami sudah bekerja sama dengan Indonesia sejak mengetahui rencana serangan ini, untuk kegiatan kelompok ini dan menangkap mereka yang terlibat," demikian MHA.
"Kami gembira kerja sama yang baik ini dan berterima kasih atas keberhasilan Indonesia menangkap perencana teror ini," tambah MHA.
MHA menambahkan, situasi ini menunjukkan bahwa ancaman teror terhadap Singapura sangat nyata dan menyarankan warga agar tetap waspada.
"Hal ini tidak mengejutkan. Saya sudah katakan berulang kali tentang rencana teror yang dibuat di luar Singapura untuk menyerang negeri ini," kata Menteri Dalam Negeri dan Perundang-undangan Singapura, K Shanmugam.
"Serangan ini dapat terjadi dari teroris yang berusaha masuk ke Singapura dan serangan itu juga bisa dilakukan dari luar Singapura. Wilayah kita yang kecil menambah risiko," tambah Shanmugam.
Sebelumbya, Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah anggota kelompok teroris Katibah Gigih Rahmat dan pimpinannya di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8/2016).
"Badan keamanan kami sudah bekerja sama dengan Indonesia sejak mengetahui rencana serangan ini, untuk kegiatan kelompok ini dan menangkap mereka yang terlibat," demikian MHA.
"Kami gembira kerja sama yang baik ini dan berterima kasih atas keberhasilan Indonesia menangkap perencana teror ini," tambah MHA.
MHA menambahkan, situasi ini menunjukkan bahwa ancaman teror terhadap Singapura sangat nyata dan menyarankan warga agar tetap waspada.
"Hal ini tidak mengejutkan. Saya sudah katakan berulang kali tentang rencana teror yang dibuat di luar Singapura untuk menyerang negeri ini," kata Menteri Dalam Negeri dan Perundang-undangan Singapura, K Shanmugam.
"Serangan ini dapat terjadi dari teroris yang berusaha masuk ke Singapura dan serangan itu juga bisa dilakukan dari luar Singapura. Wilayah kita yang kecil menambah risiko," tambah Shanmugam.
Sebelumbya, Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah anggota kelompok teroris Katibah Gigih Rahmat dan pimpinannya di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8/2016).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak enam orang dibekuk di tempat berbeda.
"Iya, tadi pagi ada penangkapan teroris di Batam," ujar Boy saat dikonfirmasi.
Adapun nama-nama yang ditangkap GRD (31) yang merupakan pimpinan kelompok, beserta lima anggotanya bernama TS (46), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19).
Sementara itu, Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas PolriBrigjen (Pol) Agus Rianto mengatakan, GRD yang merupakan pimpinan kelompok teroris Kitabah Gonggong Rebus (KGR) berencana meneror sejumlah pusat keramaian bersama Bahrun Naim.
Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi tokoh di Suriah setelah bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Salah satu target mereka adalah hotel Marina Bay Singapura.
"Yang bersangkutan bersama Bahrun pernah merencanakan untuk melakukan serangan teror ke negara tetangga kita, yaitu Singapura," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Agus mengatakan, keduanya berencana menyerang Singapura dengan menggunakan roket. Namun, Agus tidak mengetahui pasti kapan rencana serangan itu disusun.
Kapan pun ada kesempatan, kata Agus, serangan tersebut bisa saja dilakukan.
Selain ke Singapura, GRD dan Bahrun pun menyusun taktik penyerangan ke sejumlah tempat di Indonesia. Bahkan, ada juga rencana bom bunuh diri yang akan dilakukan di tempat keramaian dan obyek vital, termasuk kantor kepolisian.
"Mereka juga ingin mengembangkan sel teroris yang mereka inginkan selain di Indonesia juga beberapa negara di Asia Tenggara," kata Agus.
Agus menambahkan, dari informasi yang diperoleh kepolisian, GRD disebut menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme di Indonesia. Sumber dana tersebut berasal dari Bahrun Naim.
No comments:
Post a Comment