Friday, February 10, 2017

Survei Litbang "Kompas": Kemantapan Pemilih Agus 62%, Ahok 85%, Anies 77%

Hasil survei Litbang Kompasmenunjukkan adanya pemilih-pemilih yang sudah kuat dan mantap pilihannya (strong voters) dan pemilih yang masih berpeluang berubah pilihan atau dalam kondisi mengambang (swing voters).

Setiap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta memiliki pemilih-pemilih dengan dua kategori tersebut. Pemilih pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang sudah mantap dengan pilihannya sebesar 62 persen.
Kemudian, cagub-cawagub nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memiliki strong voterssebesar 85 persen, dan pasangan nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki strong voters sebesar 77 persen.
Dengan demikian, angka swing voters yang masih dimiliki masing-masing pasangan calon yakni Agus-Sylvi (38 persen), Ahok-Djarot (15 persen), dan Anies-Sandi (23 persen). Swing voters ini berpotensi menjadi perebutan setiap pasangan calon.
Pemilih mengambang dari pemilih pasangan Agus-Sylvi lebih banyak dari kelas menengah atas dan sebagian besar mengaku sebagai pemilih PDI-P dan Demokrat. Hal yang sama juga terjadi pada pemilih mengambang pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.
Pada Ahok-Djarot, pemilih mengambang juga lebih banyak dari kelas atas, berpendidikan atas, dan lebih banyak berlatar belakang pemilih PDI-P.
Kelompok pemilih mengambang pada pasangan Anies-Sandi juga berasal dari kelompok menengah atas meskipun kelompok pemilih menengah-bawahnya relatif lebih banyak dibandingkan dengan dua pasangan lain.
Latar belakang pendidikan dari pendidikan tinggi dan lebih banyak berlatar belakang pemilih Partai Gerindra, salah satu partai pengusung utama pasangan ini. Pemilih mengambang ini menjadi salah satu kategori pemilih yang akan diperebutkan ketiga pasangan calon dalam lima hari tersisa menjelang pencoblosan 15 Februari 2017.
Dari kelompok pemilih mengambang setiap calon, pertarungan sengit berpotensi terjadi antara pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.
Kedua pasangan ini punya tingkat kerentanan perubahan pilihan lebih tinggi dibandingkan dengan pemilih dari Ahok-Djarot. Tentu dengan karakter pemilih yang berpendidikan tinggi dan kelas sosial atas akan lebih memperhatikan isu-isu yang berkembang di sekitar perhelatan Pilkada.
Debat publik terakhir Pilkada DKI Jakarta pada malam ini akan menjadi media pertarungan setiap calon untuk merebut simpati kelompok pemilih mengambang ini.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 28 Januari-4 Februari 2017 secara tatap muka terhadap 804 responden minimal berusia 17 tahun yang tersebar di enam kota/kabupaten di Jakarta. (Baca:Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Agus Menurun, Ahok dan Anies Meningkat)
Responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis dari daftar pemilih tetap (DPT) DKI Jakarta. Survei menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (nirpencuplikan penelitian) lebih kurang 3,46 persen. Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi. (Litbang Kompas)

No comments:

Post a Comment