Tuesday, February 7, 2017

Nelayan soal Ahok: Waktu Itu Nggak Ada Apa-apa, Sekarang Pro-Kontra

Nelayan bernama Sahbudin alias Deni (46) menyebut tidak ada reaksi warga saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpidato. Namun belakangan, muncul pro-kontra karena diketahui Ahok menyebut Surat Al-Maidah.

"Sekarang ada yang pro-kontra, Pak. Waktu itu nggak ada apa-apa," kata Sahbudin menjawab pertanyaan tim pengacara Ahok dalam sidang lanjutan Ahok di auditorium Kementan, Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).

Pengacara Ahok, Tommy Sihotang, bertanya soal reaksi warga saat Ahok berbicara pada 27 September 2016. Ahok saat itu datang dalam rangka kunjungan kerja terkait dengan budidaya ikan kerapu.

"Waktu terdakwa di Pulau Pramuka, lihat situasi orang di sana?" tanya Tommy, yang diiyakan Sahbudin. 

"Ada yang kecewa?" lanjut pengacara Ahok. "Nggak ada, Pak," tegasnya. 

Selain dipadati warga, suasana saat Ahok berpidato disebut Sahbudin berlangsung wajar. Banyak yang memanfaatkan momen kedatangan Ahok untuk berfoto bersama. "Banyak yang foto-foto sama Pak Ahok," lanjutnya.

Sementara itu, anggota tim pengacara lainnya mengorek soal kejadian setelah Ahok berpidato hingga kasus penistaan agama menjadi sorotan. Sahbudin tak tahu-menahu ada-tidaknya warga Kepulauan Seribu yang melaporkan Ahok atas pidato di tempat pelelangan ikan (TPI) Pulau Pramuka di Pulau Panggang itu.

Sahbudin juga tidak tahu ada-tidaknya komunikasi antara warga Kepulauan Seribu dan pihak lain di luar wilayahnya terkait dengan pidato Ahok.

Dalam persidangan, Sahbudin mengaku baru tahu ada penyebutan Surat Al-Maidah oleh Ahok saat menonton televisi. Selain itu, dia melihat ulang pidato Ahok melalui video pada akun Facebook. Video itu disaksikan melalui telepon genggam (handphone) teman Sahbudin. 

No comments:

Post a Comment