Saturday, February 4, 2017

PDIP: Ahok-Djarot Sudah Kami Perhitungkan Kelemahannya

PDIP sebagai partai pengusung cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memiliki alasan mengapa keduanya dipasangkan untuk maju dalam Pilgub DKI 2017. Salah satunya terkait gaya bicara Ahok.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai Ahok memiliki rekam jejak sebagai pemimpin daerah yang baik dan pekerja keras. Namun untuk soal gaya bicara yang terlihat ceplas-ceplos, hal itu dinilainya sebagai salah satu kekurangan.

"Kami tahu, rekam jejak integritasnya baik, pekerja keras, dan hitam putih untuk urusan konstitusi. Tapi tidak boleh merasa paling benar sendiri. Merasa menjadi politisi ideal masa depan yang menjadi idola di tengah kerumunan politisi penuh masalah di tanah air," kata Hendrawan saat berbincang dengandetikcom, Jumat malam (3/2/2017).

Hal itu dinilai Hendrawan sebagai kelemahan. Untuk itu, dia menyebut Ahok butuh sosok yang dapat saling melengkapi kelemahan masing-masing. Mantan Wali Kota Blitar Djarot dinilai sosok yang pas untuk mengisi kekurangan Ahok.

"Sebagai partai, kami sudah memperhitungkan semua kelemahan-kelemahan tersebut. Itu sebabnya kami memasangkan dengan Djarot yang dalam banyak hal saling melengkapi, saling mengisi," ujar Hendrawan.

Sebelumnya, terkait gaya bicara Ahok tersebut, Hendrawan mengatakan pihak partai sering menyampaikan untuk diperbaiki dengan lebih memerhatikan etika. 

"Berkali-kali kami menyampaikan agar manajemen bicaranya diperbaiki, memperhatihan etika dan kultur ketimuran yang menghormati orang lain. Ada unggah ungguh dan kesantunan. Juga lebih sering memuji orang, rendah hati, sabar. Semua ini tak mengeluarkan biaya. Berbeda dengan gaya ceplas ceplos yang bisa menimbulkan salah paham, dan menimbulkan biaya sosial," jelasnya. 

Namun atas apa yang telah terjadi, Hendrawan mengatakan hal itu dapat menjadi pelajaran. Bukan hanya untuk Ahok namun bagi semua politikus.

"Yang sudah terjadi tak perlu ditangisi. Ini menjadi pelajaran agar kesabaran, ketenangan dan pengendalian diri, tetap harus dipupuk oleh para politisi," kata Hendrawan. 

No comments:

Post a Comment