Friday, February 10, 2017

Intimidasi terhadap Pemilih Dikhawatirkan Terjadi pada Pilkada DKI

 Sekretaris Jenderal Komite Independen Pengawas Pemilu (KIPP), Englebert Jojo Rohi, mengkhawatirkan adanya intimidasi terhadap pemilih terjadi saat pencoblosan pada Pilkada DKI Jakarta tanggal 15 Februari ini. Potensi intimidasi itu dianggap paling beresiko dibanding politik uang.

"Karena melihat perkembangan isu bergulir, meraksasa, membola salju besar di Jakarta adalah soal SARA dan keterlibatan kelompok radikal dan fundamentalis di setiap event Pilkada," kata Jojo di Universitas Esa Unggul, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Jojo tak menyebutkan pihak mana yang menjadi kelompok radikal dan fundementalis. Namun, keberadaan kelompok tersebut dianggap beresiko terjadi intimidasi terhadap pemilih.
"Saya melihat itu punya potensi, saya tidak menuduh itu untuk melakukan intimidasi. Itu bisa berpotensi untuk mengintimidasi," kata Jojo.
Terkait potensi itu, Jojo berharap aparat keamanan bisa memberikan jaminan agar masyarakat bisa mencoblos tanpa ada intimidasi. Pemberian jaminan keamanan itu dengan menaruh personel di setiap TPS.

No comments:

Post a Comment