Wednesday, February 1, 2017

"Saya Bukan Mengetahui tapi Disodorkan Berita SBY Telepon Ketua MUI"

Kompas.com/Kurnia Sari AzizaCalon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).


 Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengklarifikasi soal informasi percakapan telepon yang dilakukan oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. Ahok mengatakan, dirinya tidak pernah menyatakan bahwa SBY telah menelepon Ma'ruf.

"Soal telepon SBY bukan saya mengetahui, saya disodorkan ada berita liputan6.com pada tanggal 7 Oktober yang menyebutkan bahwa Kyai (Ma'ruf Amin) mengaku ada telepon dari SBY," kata Ahok di kediaman Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).
Ahok juga mengaku diperlihatkan pemberitaan Tempo pada bulan November.
"Yang urusan selanjutnya, tanya-menanya itu urusan penasihat hukum. Ya saya enggak mengatakan yang lain," kata Ahok.
Dalam persidangan kasus penodaan agama dengan terdakwa Ahok kemarin, kuasa hukum Ahok, Humphrey Djematmenanyakan kepada Ma'ruf tentang SBY yang menelepon Ma'ruf pada 6 Oktober 2016. Humphrey menanyakan apakah benar dalam percakapan telepon itu, SBY meminta Ma'ruf menerima anaknya, yang juga calon gubernur DKI nomor pemilihan satu yaitu Agus Harimurti Yudhoyono, di Kantor PBNU pada 7 Oktober 2016.
Humphrey juga menanyakan apakah SBY meminta MUImenerbitkan fatwa terkait kasus penodaan agama oleh Ahok.
Ma'ruf membantah semua hal tersebut.

No comments:

Post a Comment