Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengubah sejumlah sistem kerja. Seperti penganggaran sampai pengadaan proyek.
Pemanfaatan teknologi khususnya gadget dan internet dinilai membantu pengawasan dan lebih transparan. Hal itu diakui Kepala Dinas Kebersihan, Isnawa Adji.
Bersama Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta, Isnawa menegaskan semua PNS ke depannya harus semakin melek teknologi. Khususnya, di Dinas Kebersihan, sehingga mengakomodir laporan warga soal kondisi lingkungan di Jakarta.
"Khusus Dinas Kebersihan kita berikan pelatihan kepada jajaran-jajaran kami di bawah, misalnya PHL badan air, kebersihan kali, waduk, danau, pesisir pantai, sampai pulau seribu. Kedua kita berikan kepada staf-staf di seksi kebersihan kecamatan. Jadi diharapkan mereka inilah yang harus bisa mengakomodir seluruh pengaduan berupa kritik dan saran, atau hal-hal yang tidak sesuai dengan di lapangan," ucap Isnawa di cara Optimalisasi Penggunaan Media HP untuk Informasi Kegiatan Pemprov DKI Aula Dinas Kebersihan DKI, Selasa (24/5).
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para staf dan jajaran khususnya di Dinas Kebersihan DKI Jakarta dalam menginformasikan kegiatan di DKI.
"Tentunya ini akan menjadi perhatian kita untuk perbaikan kualitas jajaran kebersihan. Saya bersyukur sudah mulai ada ada perbaikan kualitas penanganan-penanganan kebersihan baik di darat maupun di badan air. Terlihat dari apresiasi warga Jakarta terhadap sungai di Jakarta yang bersih. Ini tentu memacu kita untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja kita ke depan," ucapnya.
Dia berharap kepada seluruh jajaran Dinas Kebersihan DKI Jakarta dapat lebih paham terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini dalam merespon pengaduan masyarakat melalui aplikasi Qlue, dan media sosial lainnya.
"Saya berharap ke depan aparat saya akan lebih melek terhadap IT. Aparat saya bisa cepat merespon pengaduan masyarakat. Ini salah satu indikator Pak Gubernur untuk menilai SKPD nya," tutupnya.
Pemanfaatan teknologi khususnya gadget dan internet dinilai membantu pengawasan dan lebih transparan. Hal itu diakui Kepala Dinas Kebersihan, Isnawa Adji.
Bersama Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta, Isnawa menegaskan semua PNS ke depannya harus semakin melek teknologi. Khususnya, di Dinas Kebersihan, sehingga mengakomodir laporan warga soal kondisi lingkungan di Jakarta.
"Khusus Dinas Kebersihan kita berikan pelatihan kepada jajaran-jajaran kami di bawah, misalnya PHL badan air, kebersihan kali, waduk, danau, pesisir pantai, sampai pulau seribu. Kedua kita berikan kepada staf-staf di seksi kebersihan kecamatan. Jadi diharapkan mereka inilah yang harus bisa mengakomodir seluruh pengaduan berupa kritik dan saran, atau hal-hal yang tidak sesuai dengan di lapangan," ucap Isnawa di cara Optimalisasi Penggunaan Media HP untuk Informasi Kegiatan Pemprov DKI Aula Dinas Kebersihan DKI, Selasa (24/5).
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para staf dan jajaran khususnya di Dinas Kebersihan DKI Jakarta dalam menginformasikan kegiatan di DKI.
"Tentunya ini akan menjadi perhatian kita untuk perbaikan kualitas jajaran kebersihan. Saya bersyukur sudah mulai ada ada perbaikan kualitas penanganan-penanganan kebersihan baik di darat maupun di badan air. Terlihat dari apresiasi warga Jakarta terhadap sungai di Jakarta yang bersih. Ini tentu memacu kita untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja kita ke depan," ucapnya.
Dia berharap kepada seluruh jajaran Dinas Kebersihan DKI Jakarta dapat lebih paham terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini dalam merespon pengaduan masyarakat melalui aplikasi Qlue, dan media sosial lainnya.
"Saya berharap ke depan aparat saya akan lebih melek terhadap IT. Aparat saya bisa cepat merespon pengaduan masyarakat. Ini salah satu indikator Pak Gubernur untuk menilai SKPD nya," tutupnya.
No comments:
Post a Comment