Sunday, March 27, 2016

'Tak masuk akal Hanura dukung Ahok yang sudah hina partai'

 Keputusan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang berbuntut panjang. Pengurus partai di tingkat DPD mendadak pecah suara. 

Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Hanura DKI Jakarta, Rachmat HS dan Wakil Ketua Bidang DPD Pembinaan Legislatif dan Eksekutif Hanura DKI Jakarta, Bustami Rahawarin nekat mengundurkan diri. Rachmat menegaskan bahwa Ahok sudah sering menghina perwakilan Gerindra di fraksi DPRD DKI Jakarta. 

"Saya bingung apa alasannya mendukung Ahok yang sudah menghina partai, ini tidak masuk akal. Saya punya harga diri, saya tersinggung dan tidak bisa menerima. Fraksi DPRD dibilang maling, itu kan menghina partai. Rampok. Masak ada pemipin gubernur bilangnya seperti itu," kata Rachmat di Gedung Sarinah, Jakarta, Minggu (27/3). 

Rachmat meminta bahwa harusnya Hanura mendukung bakal calon gubernur yang santun, cerdas dan tidak korupsi. Sedangkan Ahok, menurut Rachmat tidak santun dan korup. 

"Jangan dianggap Ahok bersih, dia masih ditunggu kasus Sumber Waras. Sangat ditunggu. Jadi kalau Allah berkehendak, Ahok bisa jadi tersangka. Sudah jelas Sumber Waras itu menurut auditor negara, indikasi kerugian negara. Ini BPK yang bicara, kita tunggu. Jangan lagi ada rekayasa hukum. Indonesia ini negara hukum," paparnya. 

"Partai seenaknya saja memutuskan calon gubernur, tidak sesuai dengan anggaran dasar dan rumah tangga. Kader Hanura 90 persen menolak Ahok," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment