Politisi Partai Gerindra Mohammad Sanusi menilai bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan bernasib seperti calon Gubernur DKI Fauzi Bowo(Foke) pada Pilgub DKI 2012 lalu. Saat itu, kata Sanusi, Foke sebagai calon petahana Gubernur DKI Jakarta mendapatkan elektabilitas 30 persen, namun bisa dikalahkan calon lain Joko Widodo.
"Saya ambil contoh 2012 Jokowi dan Ahok cuma 7 persen, sedangkan Foke 30 persen. Ini semua biasa saja, permainan yang biasa saja. Makanya saya bilang tidak ada yang besar," kata Sanusi di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo 100, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Jumat (25/3).
Meski Ahok bakal menjadi lawan Pilgub DKI, namun Sanusi tak mempermasalahkan popularitas mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Dia mengaku mengenal dekat dengan Ahok. Dia mengibaratkan Ahok mirip styrofoam yang akan mudah dihancurkan.
"Di luar kelihatan baik tapi begitu dicolok kosong, enggak ada isinya. Ini cuma proses demokrasi biasa. Semua yang maju punya kekuatan yang sama, jangan menggiring opini seakan dia (Ahok) yang menang," kata dia.
Saat disinggung ada sponsor asing di belakang Ahok, dia mengaku tak masalah. Menurut dia, warga Jakarta sudah pandai memilih kepala daerah yang baik dan benar.
"Ya itu semua orang tahu, tapi sekali lagi rakyat ini cerdas, betapa kuatnya Foke waktu itu tapi kalah," tandasnya.
"Saya ambil contoh 2012 Jokowi dan Ahok cuma 7 persen, sedangkan Foke 30 persen. Ini semua biasa saja, permainan yang biasa saja. Makanya saya bilang tidak ada yang besar," kata Sanusi di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo 100, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Jumat (25/3).
Meski Ahok bakal menjadi lawan Pilgub DKI, namun Sanusi tak mempermasalahkan popularitas mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Dia mengaku mengenal dekat dengan Ahok. Dia mengibaratkan Ahok mirip styrofoam yang akan mudah dihancurkan.
"Di luar kelihatan baik tapi begitu dicolok kosong, enggak ada isinya. Ini cuma proses demokrasi biasa. Semua yang maju punya kekuatan yang sama, jangan menggiring opini seakan dia (Ahok) yang menang," kata dia.
Saat disinggung ada sponsor asing di belakang Ahok, dia mengaku tak masalah. Menurut dia, warga Jakarta sudah pandai memilih kepala daerah yang baik dan benar.
"Ya itu semua orang tahu, tapi sekali lagi rakyat ini cerdas, betapa kuatnya Foke waktu itu tapi kalah," tandasnya.
[hhw]
No comments:
Post a Comment