Tuesday, March 1, 2016

Cerita Warga yang Ditertibkan dari Kalijodo Kini Digusur dari Tol Pluit

Situasi kolong tol pluit ( Kolong Tol Prof. DR. Ir. Sediyatmo) di Penjaringan, Jakarta Utara. Warga ada yang mulai berberes-beres membongkar tempat tinggalnya. Selasa (1/3/2016)

Warga di Kolong Tol seberangKalijodo (kolong tol Prof DR Ir Sediyatmo) di wilayah Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara menyesali keputusan pemerintah yang mendadak menertibkan kawasan itu.
"Kalau digusur ya taulah daerah sini. Cuma terlalu mendadak. Kita terpaksa mau gimana lagi," kata Nurhayati, warga kolong tol tersebut, Selasa (1/3/2016).
Nurhayati mengaku sejak penertiban di Kalijodo, dirinya tinggal tidak tenang di tempat itu. Sebab ia khawatir penertiban akan menyasar tempat tinggalnya. Dan akhirnya, hal itu jadi kenyataan sekarang.
Diceritakan Nurhayati, sejak Kalijodo akan ditertibkan, ia dan suaminya mencoba ikut mendaftar pindah ke rusun. Namun, di tolak karena ia bukan pemilik bangunan.
"Daftar di posko Kecamatan Penjaringan. Tapi ditolak karena saya tidak punya PBB dan pengontrak. Tapi saya punya KTP DKI di RT 01 RW 05 di seberang Kalijodo sana," kata dia. 

Padahal, ia berharap dapat menempati rusun. Warga yang pernah merasakan dua kali kena gusuran di tol itu mengaku, akan mencari kontrakan lain yang dekat dengan wilayah tersebut.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamasebelumnya menegaskan bahwa permukiman liar di kolong tol Pluit, Jakarta Utara, harus segera dibereskan. Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Kota Jakarta Utara tidak perlu melayangkan surat sosialisasi hingga tiga kali surat peringatan untuk membereskan kawasan tersebut.
Ahok juga menegaskan bahwa mereka tak akan mendapatkan kompensasi berupa unit rumah susun. "Sekarang mereka punya KTP DKI enggak? Mereka enggak ada KTP DKI, ya enggak bakal dikasih (rusun)," kata Basuki. (Baca: Permukiman di Kolong Tol Pluit yang Memiliki AC)

No comments:

Post a Comment