Tuesday, March 1, 2016

Warga di Kolong Tol Pluit Mulai Beres-beres Jelang Penertiban

Warga kolong tol pluit seberangKalijodo di Jalan Kepanduan I, Penjaringan, Jakarta Utara, mendadak mulai beres-beres barang-barang. Setelah Kalijodo, permukiman di seberang lokasi prostitusi itu yang akan ditertibkan.
Rencananya, penertiban akan dilakukan pada hari ini. Menurut pantauan Kompas.com, beberapa warga kolong tol pluit tampak mulai beres-beres barang. Ada yang mengeluarkan kasur, lemari, televisi, pakaian, dan perabotan lainnya. 

Ada pula yang membongkar tempat tinggalnya, dan mengumpulkan material yang masih bisa digunakan. Sebagian perabotan itu dimuat ke dalam truk. Mereka seperti tergesa-gesa membereskan barang.
Seperti yang terlihat di dekat salah satu sudut kolong tol, ada warga yang telah menyewa truk untuk memuat barang-barang. Namun, ada pula yang masih berdiam di rumah.
Namun, sejumlah rumah di kolong tol yang terbuat dari bangunan semi-permanen itu tampak sepi. Ternyata, sudah ada seruan dari pihak Kecamatan Penjaringan untuk warga kolong tol di sana agar angkat kaki pada hari ini.
Salah seorang warga mengatakan, seruan dari kecamatan itu dibagikan kepada warga dalam bentuk surat dari Camat Penjaringan sejak Senin (29/2/2016) malam.
"Larangan Mendirikan Bangunan Tanpa Izin dan Tempat Usaha Lainnya Yang Berada di Area Kolong Tol Prof. DR. Ir. Sediyatmo Wilayah RT 01 RW 05 Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara," demikian isi surat tersebut.
"Isinya, minta 1 x 24 jam untuk meninggalkan tempat ini. Ada cap kecamatannya. Mendadak banget. Kami enggak ada persiapan dan sosialisasi," kata warga itu sambil beres-beres, kepadaKompas.com, Selasa (1/3/2016).
Pria bertubuh tambun ini menyesalkan sikap pemerintah. Pria yang bekerja di Kalijodo itu mengaku bagai tertimpa kemalangan.
"Orang udah kehilangan kerja, saya kemarin kerja di Kalijodo, Mas, di depot es batu. Udah sebulan ini saya nganggur gara-garaKalijodo begini," ujarnya. (Baca: Ahok Tak Akan Beri Rusun kepada Warga Permukiman Liar Kolong Pluit)
Ia mengaku akan mengungsikan dulu barang perabotan ke kampung halaman di Ngawi, Jawa Timur. Sementara itu, ia belum tahu apakah akan pulang kampung atau tetap di Jakarta.
Sementara warga mulai beres-beres untuk pindah, belum ada petugas satpol PP di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamamenyatakan akan membereskan kolong tol seberang Kalijodo itu pada hari ini. Ahok menyatakan, sosialisasi tak diperlukan untuk warga kolong tol yang menempati lahan pemerintah. (Baca: Ahok Minta Kolong Tol Pluit Dibongkar Hari Ini)

Penertiban kolong Tol Pluit saat ini sedang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara, Selasa (1/3/2016). Penertiban dipimpin langsung Camat Penjaringan Abdul Khalit. 

"Betul hari ini, saat ini warga sedang beres-beres," kata Abdul kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa. 

Warga kolong Tol Pluit disebut telah mengemaskan barang-barangnya untuk angkat kaki dari permukiman liar tersebut. Ia juga mengatakan telah melakukan sosialisasi kepada warga sejak kemarin, Senin (29/2/2016). 

Permukiman kolong Tol Pluit rata-rata bangunan semi permanen. Dari catatan Pemkot Jakarta Utara, setidaknya da 50 bangunan di tempat tersebut. 

"Kebanyakan kan warga pendatang," kata Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, Senin. 

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menegaskan bahwa permukiman liar di kolong tol Pluit, Jakarta Utara, harus segera dibereskan. 

Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Kota Jakarta Utara tidak perlu melayangkan surat sosialisasi hingga tiga kali surat peringatan untuk membereskan kawasan tersebut. 

Ahok juga menegaskan bahwa mereka tak akan mendapatkan kompensasi berupa unit rumah susun. 

"Sekarang mereka punya KTP DKI enggak? Mereka enggak ada KTP DKI, ya enggak bakal dikasih (rusun)," kata Basuki.

No comments:

Post a Comment