Wednesday, July 13, 2016

Nelayan Teluk Jakarta Minta Perhatian Jokowi dan Ahok

 Para nelayan yang melaut dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, mengungkapkan kesan mereka terhadap beberapa pemimpin yang kebijakannya berdampak bagi mereka.

Beberapa nama pemimpin yang disebut adalah mantan Presiden Soeharto, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjabat Presiden RI, Joko Widodo, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Kalau bicara pemimpin, nelayan cuma diperhatiin pas zaman Soeharto. Coba sekarang, Jokowi sama Ahok (sapaan Basuki) enggak jelas," kata salah satu nelayan, Rilwan (38), kepada Kompas.com, Rabu (13/7/2016).
Menurut Rilwan, hanya pada masa kepemimpinan Soeharto kawasan Muara Angke dijadikan kampung nelayan percontohan. Dia juga menambahkan, saat itu, Soeharto turut membangun permukiman nelayan yang dikenal sampai saat ini sebagai Permukiman Nelayan Muara Angke" di pesisir utara Jakarta.
Sedangkan pada masa kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden, perhatian terhadap nelayan, khususnya di Muara Angke, tidak didapat. Justru yang mereka rasakan adalah adanya proyekreklamasi yang membuat kegiatan nelayan di sana terganggu.
"Jokowi sama Ahok enggak peka. Mereka enggak pikir gimana dampaknya ke nelayan," ucap Rilwan.
Nelayan lainnya, Yuna (41), menganggap Basuki sama sekali tidak memikirkan nasib nelayan dengan memberikan izin reklamasi. Dia pun menyayangkan kenapa Basuki tidak pernah turun menemui nelayan untuk mencari tahu bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan.
"Coba deh Pak Ahok ke sini, lihat gimana kami kerja sekarang.reklamasi ini benar-benar terasa, apalagi soal ikan tangkapan. Dulu sebulan bisa dapat bersih Rp 10 juta dari melaut, sekarang bersih Rp 1 juta aja susah," ujar Yuna.

No comments:

Post a Comment