Thursday, July 21, 2016

PDIP: Elektabilitas Ahok masih dimanja warga DKI kelas menengah

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum menentukan apakah akan memilih jalur parpol atau independen untuk maju di Pilgub DKI 2017. Namun hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ahok tetap didukung baik maju lewat jalur independen maupun lewat jalur partai politik dengan presentasi 36,6 persen dibanding Yusril Ihza Mahendra dengan presentase 2,6 persen.

"Tanggapan saya dari hasil survei ini saya ucapkan selamat kepada partai yang mendukung Ahok terutama Golkar. Sekjen PDIP keluarkan instruksi tetap dukung karena biar bagaimana pun kami dukung Ahok sampai 2017 mendatang," ungkap Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di kantor SMRC, Jalan Cisadane, Jakarta, Kamis (21/7).

Basarah mengatakan, PDIP tetap konsisten atas putusannya mendukung Ahok sejak Pilgub DKI 2012. Meskipun Ahok dinilai mengabaikan partai yang dinahkodai mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu.

"Meskipun kami mendukung, tidak pernah sekalipun Ahok datang ke kantor apalagi sumbangan, merawat Kartu Jakarta Pintar, sekali tidak. Tapi kami sudah mewakafkan untuk mendukung dia," jelas Basarah.

Basarah melanjutkan, elektabilitas Ahok berdasarkan hasil survei ini lantaran dimanjakan oleh warga DKI Jakarta kelas menengah ke atas. Hal itu tidak lepas dari upaya Ahok selama ini dalam menggenjot infrastruktur di kawasan DKI.

"Tingkat elektabilitas Ahok masih dimanja kelas menengah sehingga jadi media darling," tuntasnya.

Seperti diketahui, SMRC melakukan survei untuk mengetahui siapa calon terkuat dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Dari hasil survei SMRC dengan sampel sebanyak 820 orang warga DKI, Ahok adalah calon terkuat yang dipilih warga dibanding calon lain.

"Bila Ahok menjadi calon, siapapun yang mencalonkannya, peluang Ahok terpilih jauh lebih besar dibanding calon lainnya," ujar Dirut Program SMRC Sirojudin Abbas di kantor, Jalan Cisadane, Jakarta, Kamis (21/7).

Dalam survei kali ini, elektabilitas Ahok naik cukup tinggi senada dengan penilaian warga DKI Jakarta terhadap kinerja Ahok, ketimbang survei Agustus 2015.

"Dalam simulasi spontan, elektabilitasnya naik 12,2 persen dan dalam simulasi semi terbuka naik 16,2 persen," jelas Sirojudin.

Warga DKI bahkan menginginkan Ahok kembali memimpin DKI dengan presentase sebesar 59 persen, sedangkan dalam survei di bulan Agustus 2015 baru 49 persen.

Survei SMRC dilakukan kepada 24-29 Juni 2016. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pilgub DKI, Februari mendatang.

Dalam survei ini, jumlah sampel yang diacak sebanyak 820 orang, dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error diperkirakan kurang lebih 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

No comments:

Post a Comment