Saturday, July 23, 2016

Banjir di Ulujami Jaksel Surut, Warga Jemur Kasur dan Barang Elektronik

 Banjir di Perdatam, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan sudah surut. Warga menjemur kasur dan barang-barang elektronik seperti televisi dan mesin cuci.

Pantauan detikcom, Sabtu (23/7/2016), warga yang sebelumnya mengungsi ke rumah tetangga yang daerahnya lebih tinggi kini sudah pulang untuk menjemur kasur dan barang-barang elektronik. Barang-barang tersebut pada Jumat (22/7/2016) malam terendam banjir akibat tanggul jebol. 
Di dekat tanggul, genangan air 60-90 cm (Fida/detikcom)
Namun ada juga warga yang masih mengungsi yakni ibu-ibu yang memiliki bayi. Mereka mengungsi di rumah saudara atau tetangga.

Banjir yang terjadi Jumat malam setinggi 1,5 meter hingga 3 meter. Namun kini banjir berkurang menjadi 60-90 cm di daerah dekat tanggul. Sedangkan di kawasan yang jauh dari tanggul, banjir sudah surut. 

Banjir perlahan surut (Fida/detikcom)
Salah seorang warga, Basuki menyebut banjir surut pada pukul 07.00 WIB tadi. Petugas Dinas Kebersihan DKI dan Pasukan Oranye datang untuk membersihkan rumah warga dari lumpur. 

"Nanti petugas mau balik lagi untuk membetulkan tanggul tapi tunggu sampai semuanya surut dulu," ujar Basuki. 

Hingga kini tanggul darurat berupa tumpukan karung berisi pasir di sepanjang kali yang berada di sisi permukiman warga masih terpasang. Banjir terjadi di RT 8, 9 dan 10 di RW 5 Perdatam, Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel. Listrik yang tadi malam dimatikan kini sudah dinyalakan kembali. 

Tanggul Kali Pesanggrahan di Jl Perdatam, Ulujami, Jakarta Selatan, jebol dan menyebabkan permukiman warga banjir. Petugas lalu membuat tanggul darurat.

Puluhan petugas Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Selatan alias Pasukan Biru sejak pukul 21.00 WIB bersama warga mulai membangun tanggul darurat di lokasi, Jumat (22/7/2016). Ada tiga RT di RW 5 Kelurahan Ulujami yang dilanda banjir akibat tanggul jebol siang tadi.

Tanggul darurat dibuat dengan memasang tumpukan karung berisi pasir di sepanjang kali yang berada di sisi permukiman warga. Semakin ke dalam, banjir di permukiman itu semakin tinggi. Bahkan ada yang mencapai hingga ketinggian 1,7 meter.

Pasukan Biru dan warga tambal banjir dengan karung. Foto: Fida/detikcom
Menurut salah satu personel Pasukan Biru, Ari, tanggul darurat dibuat agar banjir bisa sedikit lebih surut. Sebab jika air masih tinggi, petugas tidak dapat melakukan penyedotan untuk mengeringkan banjir.

"Setelah dipasang sepanjang jalan (di pinggir kali), nanti disedot airnya," ungkap Ari di lokasi.

Rumah warga Jl Perdatam yang dilanda banjir. Foto: Fida/detikcom
"Yang penting ngamanin rumah warga dulu. Kalau sudah surut baru dibenerin tanggulnya," lanjut dia.

Belum diketahui seberapa panjang tanggul yang jebol. Namun seorang warga, Wawan, mengatakan setiap RT panjang tanggul yang jebol bervariasi.

"Di RT 10 itu 7 meter, di RT 8 ada 17 meter," kata Wawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada 135 warga yang mengungsi akibat banjir ini. Mereka juga sudah mendapat bantuan logistik dari Pemda setempat. Camat Pesanggrahan, Agus Irwanto, menyatakan jebolnya tanggul sudah diprediksi sebelumnya.

Foto: Fida/detikcom
"Sudah kita informasikan, 2 minggu lalu sudah kita informasikan. Bahwa di beberapa titik di tanggul ada retak. Itu sudah kita laporkan," ujar Agus saat meninjau lokasi, Jumat (22/7) malam.

"Padahal sudah kita antisipasi pakai karung. Diperbaikinya harus komplit, enggak bisa sementara," tutupnya. 

No comments:

Post a Comment