Thursday, July 21, 2016

Swakelola sampah di Bantargebang, Ahok klaim hemat anggaran 70%

Pascapemutusan kontrak dengan PT Godang Tua Jaya, Pemprov DKI mulai mengambil alih fungsi pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Seperti yang direncanakan, DKI akan membuat pengelolaan sampah dengan metode intermediate treatment facility (ITF).

Sejak Rabu (20/7) kemarin, sejumlah alat berat sudah mulai memasuki kawasan Bantargebang menggantikan milik PT Godang Tua Jaya bersama PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI). Akibat masuknya alat berat tersebut, sempat terjadi antrean truk pembuangan sampah. 

"Kemarin sudah masuk alat berat semuanya kok. Kita sudah kirim semua alat berat baru. Sudah ketemu operator di sana dan semuanya sudah mulai kerja sama kita. Cuma alat berat saja tarik. Kita kan menghormati, alat beratnya tarik keluar kemudian baru masuk," terang Gubernur DKIJakarta Basuki T Purnama di Balaikota Jakarta, Kamis, (21/7).

Saat ini, katanya, lalu lintas truk sampah di Bantargebang sudah berjalan normal.

"Ya sudah, pasti ada terlambat beberapa saja. Sekarang sudah normal lagi kok," ucap Ahok.

Swakelola yang dilakukan oleh Pemda DKI tak beda dengan yang biasa dilakukan oleh pihak swasta. Seperti mengangkut sampah-sampah dari sungai, pekerjaan taman-taman kota.

"Begitu kami ambil alih kelola, pertama kan kami lupa, sampai Menteng teriak karena sampah enggak diangkut. Teriak semua. Ya pasti terjadi gesekan. Sungai dulu waktu kita ambil alih. Dulu di Manggarai itu bisa jalan kaki di atas sungai (karena banyak sampah)," cerita Ahok.

Menurut Ahok anggaran yang dikeluarkan untuk swakelola sampah lebih murah yang DKI menghemat sampai 60-70 persen.

"Lebih murah saja. (Penurunannya) Bisa lebih dari 60-70 persen saya kira," ucap Ahok.

No comments:

Post a Comment