Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana untuk menguasai seluruh moda transportasi umum di Jakarta. Harapannya tahun depan PT. Transportasi Jakarta sudah bisa merealisasikan dengan mengambil semua trayek yang ada.
"Mulai tahun ini sampai tahun depan seluruh bus dikuasai Transjakarta," katanya dalam sambutan di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Minggu (22/5).
Dia menambahkan, rencana ambil alih ini bukan berarti Pemprov DKI Jakara ingin membunuh mata pencaharian para pemilik bus ataupun kopaja. Sebab mereka tetap dapat melakukan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Nantinya, pengusaha angkutan umum ini akan dibayar dengan sistem rupiah per kilometer. Sehingga, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, mereka tetap dapat keuntungan walaupun tidak ada penumpang.
"Terus kejar dong dengan pemilik mobil yang tua-tua? Oh tidak, dia yang mau gabung kita bayar rupiah per kilometer, gabung ke kita sopirnya dua kali UMP (upah minimum provinsi)," tuturnya.
Mantan politisi Gerindra ini meminta masyarakat untuk tidak anggap remeh sopir bus Transjakarta. Karena untuk sopir bus gandeng mereka dibayar 3,5 kali UMP DKI Jakarta yang saat ini Rp 3,1 juta per bulan.
"Bapak Ibu jangan anggap remeh sopir bus Transjakarta, untuk (sopir) bus yang gandeng saja bisa digaji 3,5 kali UMP. PNS baik dia bisa bawa uang Rp13 juta," tutup Ahok.
"Mulai tahun ini sampai tahun depan seluruh bus dikuasai Transjakarta," katanya dalam sambutan di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Minggu (22/5).
Dia menambahkan, rencana ambil alih ini bukan berarti Pemprov DKI Jakara ingin membunuh mata pencaharian para pemilik bus ataupun kopaja. Sebab mereka tetap dapat melakukan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Nantinya, pengusaha angkutan umum ini akan dibayar dengan sistem rupiah per kilometer. Sehingga, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, mereka tetap dapat keuntungan walaupun tidak ada penumpang.
"Terus kejar dong dengan pemilik mobil yang tua-tua? Oh tidak, dia yang mau gabung kita bayar rupiah per kilometer, gabung ke kita sopirnya dua kali UMP (upah minimum provinsi)," tuturnya.
Mantan politisi Gerindra ini meminta masyarakat untuk tidak anggap remeh sopir bus Transjakarta. Karena untuk sopir bus gandeng mereka dibayar 3,5 kali UMP DKI Jakarta yang saat ini Rp 3,1 juta per bulan.
"Bapak Ibu jangan anggap remeh sopir bus Transjakarta, untuk (sopir) bus yang gandeng saja bisa digaji 3,5 kali UMP. PNS baik dia bisa bawa uang Rp13 juta," tutup Ahok.
No comments:
Post a Comment