Abraham Lunnggana atau Lulung menyoroti elektronik musrenbang (e-musrenbang) saat pemaparan visi-misi di DPD Demokrat DKI Jakarta. Menurut Lulung, e-musrenbang belum diterapkan maksimal.
"Sekarang kan kalau teman-teman lihat ada di e-musrenbang kan. Itu tidak berjalan maksimal," kata Lulung usai tes wawancara di DPD Demokrat DKI Jakarta, Jakarta, Sabtu (21/5/2016).
E-musrenbang merupakan portal aplikasi perencanaan berbagi wesite yang dibangun untuk membangun sinergi perencanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyusunan rencana kerja pemerintah, baik di pusat mau pun daerah.
Aplikasi ini dibangun dan dikembangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dari pengalaman Lulung turun ke masyarakat, ia menemukan anggaran untuk program yang tidak turun selama hampir dua tahun. Padahal, program tersebut usulan dari masyarakat yang dituangkan di e-musrenbang.
"Misalnya, contoh ada program normalisasi saluran air RT sekian, RW sekian, kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakartat Pusat udah dua tahun tidak terselenggara," kata Lulung.
Setelah dicek, tidak terselenggaranya lantaran anggaran tersebut hilang. Namun, nomenklatur dari porgram tersebut masih ada.
Masyarakat pun datang ke Lulung dan menanyakan kepastian realisasi program tersebut. Ia segera memanggil satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.
"Tolong dong dijelasin dan dicarikan uang lagi dan alhamdulillah bisa terealisasi," kata Lulung.
Langkah ini merupakan bagian dari gagasan besar Lulung untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Ia menitik-beratkan pada persoalan berbasis masyarakat lingkungan.
"Kenapa berbasis masyarakat lingkungan, tidak boleh lagi komitmen masyarakart yang begitu tinggi terhenti di tengah jalan. Porgram itu harus berjalan satu tahun berjalan," ucap Lulung.
No comments:
Post a Comment