Wednesday, May 25, 2016

Diduga Terlibat Pelanggaran HAM Berat, Sjafrie Dinilai Tak Pantas Jadi Gubernur DKI

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengkritik keputusan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang memilih Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI 2017.
Menurut Koordinator Kontras Haris Azhar, Sjafrie Sjamsoeddin tidak pantas untuk menduduki jabatan publik, terutama Gubernur DKI Jakarta.
Sebab, mantan Wakil Menteri Pertahanan itu diduga bertanggung jawab atas beberapa kasus pelanggaran berat HAM masa lalu.
"Tidak pantas orang seperti Sjafrie menduduki jabatan publik. Dia kan diduga melakukan penyalahgunaan wewenang," ujar Haris saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/5/2016).
Lebih jauh Haris mengatakan, Sjafrie Sjamsoeddin adalah sosok yang kontroversial di era pergantian rezim Orde Baru.
Sjafrie Sjamsoeddin, kata Haris, masih harus menjelaskan di hadapan hukum tentang peristiwa kekerasan politik dan pelanggaran HAM tahun 1998.  
Berdasarkan hasil penyelidikan Komnas HAM, Sjafrie Sjamsoeddin merupakan salah satu pihak yang dianggap bertanggung jawab terhadap beberapa kasus pelanggaran HAM berat, seperti peristiwa penculikan aktivis 1997-1998, peristiwa 13-15 Mei 1998 dan peristiwa Trisakti.
Haris menuturkan bahwa Sjafrie Sjamsoeddin pernah menyandang status terperiksa dalam proses hukum dalam kasus pelanggaran HAM penculikan aktivis 1997-1998, kerusuhan 13-14 Mei 1998, dan Tragedi Trisakti 1998.
Sjafrie diduga bertanggung jawab terutama atas jabatannya sebagai Panglima Komando Daerah Militer V Jaya (Pangdam Jaya) sekaligus Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Mantap Jaya III yang memiliki tanggung jawab keamanan di wilayah DKI Jakarta (Ibu Kota) pada saat itu.
"Sjafrie Sjamsoedin merupakan salah seorang yang semestinya diperiksa dalam proses hukum atas kasus-kasus pelanggaran HAM," kata Haris.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono membenarkan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah memutuskan memilih Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI 2017.
Gerindra melihat pengalaman Sjafrie di TNI hingga menjadi Wakil Menteri Pertahanan bisa menjadi modal untuk memimpin Ibu Kota. Selain itu, Gerindra juga memilih Sjafrie karena sosoknya yang santun.
Sebaliknya, lanjut Arief, Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama, tidak memiliki sosok kesantunan tersebut.
Informasi bahwa Prabowo telah memilih Sjafrie sebagai cagub DKI pertama kali diungkapkan oleh Sandiaga Uno, politisi Gerindra yang juga berniat maju sebagai cagub DKI.
Ia mengatakan, deklarasi Sjafrie sebagai calon gubernur (cagub) DKI dari Gerindra akan dilakukan pada Juli mendatang.

No comments:

Post a Comment