Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana membangun rumah susun bagi anggota TNI-Polri. Lokasi yang dipilih adalah lahan milik TNI atau Polri dengan alasan lebih aman dan tak perlu ada campur tangan dengan mafia tanah.
"Karena target kami 50 ribu per tahun kan susah cari daerah. Nah salah satu yang paling aman adalah bangun di atas lahan TNI-Polri. Toh anggota TNI-Polri selama ini menyewa rumah juga di luar," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Senin (23/5).
Ahok menyadari banyak anggota TNI Polri banyak tinggal di daerah pinggiran. Alhasil, mereka yang menggunakan kendaraan pribadi ikut menyumbang kemacetan. Dengan dibangun di atas lahan milik TNI-Polri, Ahok yakin kemacetan dapat diminimalisir.
"Hampir semua TNI-Polri punya kendaraan. Dia tinggal di pinggiran, tiap hari datang, ini juga menyumbang kemacetan. Nah kalau bisa bangun di dalam, berarti menekan biaya sewa di luar, dan menekan kemacetan," klaim Ahok.
Meski begitu, lanjut Ahok, dana pembangunan rusun untuk TNI Polri ini belum ditentukan apakah akan masuk dalam APBN, APBD tahun 2017 atau menggunakan dana CSR dari swasta.
"Kami akan mulai coba di APBD dikeluarkan, RKPD itu. Jadi nanti ada biaya dari APBN, APBD, juga dari pengembang kewajiban itu atau CSR. Dengan cara seperti itu kita bangun apa jadi jelas," terang mantan politisi Gerindra ini.
No comments:
Post a Comment