Beberapa waktu lalu, seorang teknisi meninggal dunia karena terjatuh dari ketinggian 6 meter saat sedang memperbaiki AC di Balai Kota DKI Jakarta.
Kecelakaan tersebut menjadi salah satu yang menginspirasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat pelatihan kesrlamatan kerja dan pelatihan penanggulangan bencana di Kompleks Balai Kota DKI Jakarta.
"Saya pikir ini bukan karena kejadian waktu itu saja. Saya kaget waktu ada pegawai jatuh dari plafon dan meninggal," ujar Basuki alias Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (23/5/2016).
Ahok juga menceritakan tentang kejadian meninggalnya 3 petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) karena terjatuh dari pohon. Menurut dia, banyak orang menyepelekan urusan memanjat pohon tanpa menggunakan tali pengaman.
Ahok tidak ingin suatu saat terjadi kecelakaan di Balai Kota DKI, namun tidak ada PNS ataupun pekerja lain yang bisa memberi pertolongan pertama pada orang itu. Dia juga tidak ingin PNS panik dan tidak bisa menyelamatkan diri ketika terjadi kebakaran.
"Jangan sampai kita mengalami kejadian berbahaya di Kompleks Balai Kota. Kita malu nanti, kalau ada kejadian kita malah panik, pintu keluar mana pun kita enggak tahu," ujar Ahok.
"Ini fixed, harga mati. Alangkah malunya kita ketika ada kejadian, kita ditemukan mati terbakar padahal di sana ada hydran," ujar Ahok.
Dalam acara tersebut, Ahok juga menyaksikan simulasi penanganan pertama terhadap orang yang kecelakaan. Dimulai dari memindahkan ke tandu dan dimasukkan ke ambulans.
Ahok juga melihat kualitas helm dan baju anti api yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.
"Jangan sampai begitu sudah celaka, baru kita tahu barang kita enggak bagus. Kita udah bunuh orang namanya, jadi ini mereknya harus yang bener. Enggak ada tawar menawar nih," ujar Ahok.
No comments:
Post a Comment