Tuesday, March 29, 2016

Pertaruhan Jabatan Ahok dan Janji Habiburokhman Terjun dari Monas

Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen diragukan sejumlah kalangan, termasuk Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman.
Melalui akun Twitter miliknya, Habiburokhman bahkan berjanji akan terjun dari Monas apabila kelompok relawan Basuki, yakni "Teman Ahok", berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP warga, yang merupakan modal bagi Basuki maju melalui jalur independen.
Basuki pun menanggapi santai pernyataan Habiburokhman tersebut.
Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu mengatakan siap menyediakan ambulans untuk Habiburokhman yang akan terjun dari Monas. 
"Artinya apa? Satu pihak, itu menjawab mengapa saya menghargai 'Teman Ahok', sampai orang berani tukar nyawa, loncat. Berarti dia sebagai orang politik juga sadar betul bahwa tidak mudah mengumpulkan sejuta KTP lho," kata Ahok, di Balai Kota, Senin (28/3/2016) malam.
Sejauh ini, Ahok yakin bahwa relawannya mampu mengumpulkan 1 juta data KTP. Kendati demikian, jika relawannya gagal, Ahoktak mau ambil pusing.
"Kalau saya enggak dapat ya sudah, cuma tukar jabatan kan gampang. Enggak sampai tukar nyawa, daripada loncat dari Monas mati? Mungkin dia enggak ngerti teori gravitasi kali ya," kata Ahok tertawa.
Habiburokhman siapkan rompi oranye
Mendengar Ahok akan menyiapkan ambulans, Habiburokhman pun bereaksi. Ia meminta Ahok tidak perlu repot-repot menyediakan ambulans.
Sebab, Habiburokhman akan menyediakan rompi oranye terlebih dahulu kepada Ahok. Rompi oranye yang dimaksud Habiburokhman adalah rompi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sebaiknya Ahok segera fitting rompi oranye saja karena penyidikan kasus RS Sumber Waras di KPK sepertinya akan segera dimulai," ujar Habiburokhman.
Ia pun membeberkan alasannya sehingga berani mengucapkan janji terjun bebas dari Monas.
Habiburokhman mengaku sering melihat booth "Teman Ahok" di pusat perbelanjaan yang selalu sepi peminat.
Selain itu, menurut dia, jumlah KTP yang disebarkan melalui situs web www.temanahok.com itu hanya klaim sepihak.
Langkah Ahok untuk mendapat dukungan partai politik juga dinilainya sebagai bentuk kepanikan.
Menurut dia, Ahok mulai melakukan lobi politik karena ragu relawannya dapat mengumpulkan 1 juta fotokopi KTP.
"Saya melihat kepanikan di wajah Ahok saat dia bilang siapkan ambulans," ujar Habiburokhman.
Ia juga meragukan Teman Ahok yang menurut dia enggan membuka data identitas warga yang menyumbangkan dukungannya melalui data KTP.
Respons Teman Ahok
Menanggapi pernyataan Habiburokhman untuk membuka data, Teman Ahok mengatakan bahwa pihaknya akan menutup rapat identitas para pengumpul KTP dukungan untuk Ahok.
Penggagas Teman Ahok, Singgih Widyastomo, mengatakan bahwa identitas tersebut merupakan privasi yang harus dijaga.
Teman Ahok menyimpan formulir data KTP yang sudah berhasil mereka kumpulkan di sebuah safe house yang lokasinya juga dirahasiakan. "Karena ini kan masalah privasi," ujar Singgih.
Hingga saat ini, Teman Ahok sudah mengumpulkan sebanyak 322.172 fotokopi KTP dukungan untuk Ahok dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono ikut Pilkada DKI 2017. 
Target yang harus dipenuhi oleh Teman Ahok adalah 1 juta fotokopi KTP. Mereka menargetkan, 1 juta fotokopi KTP terkumpul pada bulan Juli mendatang.
Lantas, akankah 1 juta KTP itu terkumpul? Akankah Habiburokhman kemudian terjun dari Monas?

No comments:

Post a Comment