Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdiana menyangkal tudingan kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Anang Sudharna, yang menyebut Kota Bandung gagal dalam mengelola sampah.
Deni menolak anggapan bahwa sampah dari Kota Bandung menjadi biang bencana banjir di Kabupaten Bandung.
"Masalah banjir di Kabupaten Bandung adalah masalah bersama yang harus ditangani secara serius dan melibatkan beberapa sektor kabupaten, kota, dan provinsi. Sehingga, jika pernyataan itu disebabkan oleh sampah yang dibuang Kota Bandung, itu tidak tepat," kata Deni, Selasa (22/3/2016).
Dia menjelaskan, volume sampah di Kota Bandung rata-rata mencapai 1.500 ton per hari dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sarmukti.
"Pernyataan 35 persen sampah Kota Bandung dibakar dan dibuang ke sungai sungguh tidak beralasan dan tidak sesuai fakta dan data yang ada," ucapnya.
Menurut Deni, Pemkot Bandung telah membuat sejumlah program inovatif dalam hal tata kelola sampah. Salah satunya, dengan merekrut 1.590 petugas pembersih gorong-gorong dan penguatan program kewilayahan.
"Kota Bandung dalam dua tahun terakhir jauh lebih bersih, nyaman, dan asri. Setelah melalui proses melelahkan kita berhasil meraih Adipura pada tahun 2015," ujar Deni.
Penilaian itu, kata Deni, meliputi banyak variabel dan tak hanya menyoroti soal sampah semata.
Proses penilaian melalui tiga tahap oleh tim penilai independen dari lembaga swadaya masyarakat, akademisi, para profesional, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
No comments:
Post a Comment