Wednesday, February 24, 2016

Sebagian Warga Kalijodo Belum Pindah ke Rusun Pulogebang

Walau sudah banyak memegang kunci unit hunian di Rusunawa Pulogebang, namun baru sedikit wargaKalijodo yang sudah menempatinya.
Deretan hunian mulai dari lantai dua, tiga, dan empat di blok H Rusunawa Pulogebang masih tampak lengang. Banyak hunian yang masih kosong dan hanya berisi barang milik warga.
Beberapa barang tersebut, diantaranya seperti kasur, kipas angin, lemari ataupun ember. Salah satu warga, Maya (30) menuturkan, dia dan keluarganya belum bisa pindah lantaran masih banyak barang yang berada dalam huniannya di Kalijodo.
Alasan lainnya dikarenakan ia harus mengurus anaknya yang masih bersekolah di dekat kawasan tersebut.
"Secepat mungkin lah pokoknya kami pindah," kata Maya di Rusunawa Pulogebang, Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Hal senada diutarakan warga lainnya, Siswantoro (42). Ia menyampaikan, kedatangannya ke rusun saat ini hanya untuk menaruh beberapa barang dan membersihkan huniannya. Ia pun belum tahu pasti akan menempati hunian tersebut.
Namun yang pasti, kata dia, rumah barunya itu akan mulai ditempati sebelum tanggal 29 Februari mendatang.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan, pada tanggal itu, semua bangunan di kawasan Kalijodo akan rata dengan tanah, kecuali tempat ibadah yang berdiri di sana.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pulogebang Ageng Darmintono mengatakan pihaknya mengimbau agar warga Kalijodo yang telah memiliki kunci unit huniannya, dapat segera menempatinya.
Sehingga, pihaknya dapat melakukan pendataan terkait administrasi kependudukan dan perpindahan sekolah bagi anak-anak warga Kalijodo.
 Ternyata untuk urusan pendidikan, sebagian warga Kalijodo enggan memindahkan anak-anaknya ke sekolah baru. Salah satunya Siswantoro (42). Menurutnya, menyelesaikan sekolah kedua anaknya di tempat terdahulu jauh lebih efektif dibanding pindah ke tempat baru.
"Nanti dulu lah, ini sebentar lagi anak-anak lulus. Tanggung kan kalau mereka harus pindah," kata Siswantoro saat ditemui di unit hunian miliknya yang terletak dilantai tiga, Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (24/2/2016).
Ia menyampaikan, untuk memindahkan kedua anaknya, Siswantoro memilih untuk menitipkannya kepada saudaranya yang tinggal berdekatan dengan wilayah sekolah mereka.
Warga Kalijodo lainnya, Samaah (49) pun mengungkapkan hal senada. Masalahnya, anak yang sudah duduk di kelas lima, tanggung untuk dipindahkan karena hanya kurang lebih satu tahun lagi akan lulus SD Alasan lainnya adalah persoalan adaptasi yang harus dihadapi anak-anak.
Berbeda dengan mereka, Maya (30) yang juga merupakan wargaKalijodo lebih memilih untuk memindahkan sekolah anaknya ke tempat yang lebih dekat dengan rusun. Selain karena kedua anaknya masih duduk di kelas 1 dan 4 SD, ia merasa tak mungkin bila harus mengantar mereka.
"Jauh bener kalau sekolahnya di sana. Bisa-bisa subuh berangkatnya dari sini," ucapnya.
Sementara itu,  Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pulogebang Ageng Darmintono mengatakan pihaknya meminta agar warga Kalijodo segera menempati unit huniannya masing-masing.
Sehingga, pihaknya dapat melakukan pendataan terkait administrasi kependudukan dan perpindahan sekolah bagi anak-anak warga Kalijodo. Ia menambahkan, untuk pindah sekolah pun, tiap anak hanya diminta membawa rapor sekolahnya saja.  vbnm,

No comments:

Post a Comment