Sunday, February 28, 2016

"Tiap Orang Punya Pilihan Politik, Jokowi dan Alex Nurdin ke DKI Juga Begitu"

Keputusan Wali Kota BandungRidwan Kamil untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta 2017 ditunggu. Banyak warga yang berharap pria yang kerap disapa Emil itu tetap memimpin Bandung, bahkan survei internal yang dilakukan Emil menyebutkan 90 persen warga Bandung menolak.

Namun, tak sedikit pula warga yang siap mengikhlaskan "kepergiannya".

Pemerhati Politik dari Univeritas Katolik Parahyangan Asep Warlan mengatakan, kemungkinan majunya Emil ke Pilkada DKI Jakarta tidak salah secara hukum. Bahkan hal itu pun dilakukan Joko Widodo dan Alex Nurdin. 

“Seseorang punya pilihan politik. Mau jadi legislatif, kepala daerah, atau lainnya, hukum tidak mencegahnya,” ujar Asep saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/2/2016). 

Yang akan menjadi persoalan adalah harapan masyarakat terhadap komitmen dan etika politik Emil. 

Ketika Emil maju ke Pilkada DKI Jakarta, lanjutnya, bisa saja ada anggapan lari dari tanggung jawab karena meninggalkan kewajibannya. Walaupun sebenarnya, menurut Asep, janji-janji politik bisa dilanjutkan oleh wakil wali kota. Karena wakil dan kepala daerahnya itu satu paket. 

“Masyarakat harus memahami konteks politiknya. Walaupun memang akan ada yang menanyakan komitmen (Emil) untuk mewujudkan Bandung Juara. Lebih ke moral politik,” ucapnya. 

Sebagai masyarakat Bandung, Asep berharap Emil tidak terlalu tergoda DKI Jakarta. Sebaiknya, Emil menyelesaikan komitmennya di Kota Bandung. 

Pasalnya, hingga sekarang, masih banyak pekerjaan rumah di Bandung, mulai dari macet, banjir, sampah, ruang terbuka hijau (RTH) 20 persen, hingga persoalan PKL. 

Karena itulah, dia berharap Emil tetap dengan komitmennya untuk membangun Bandung dan memenuhi janjinya. 

“Jangan tinggalkan (Bandung) demi karier politiknya,” tutupnya. 

No comments:

Post a Comment