Wednesday, February 24, 2016

Dubes Swedia dan Bos H&M Temui Presiden Jokowi

Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog dan Bos H&M Helena Helmersson menemui Presiden Joko Widodo. Beberapa desainer muda berbakat dan seniman Indonesia juga dilibatkan dalam pertemuan ini.

Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. H&M merupakan perusahaan fashion dan ritel terbesar asal Swedia. Perusahaan ini sudah ada di Indonesia sejak 1996.

"Kami mendampingi Dubes Swedia Johanna Brismar Skoog, dan juga perwakilan dari H&M, perusahaan fashion terbesar di dunia Mrs Helena Helmersson untuk bertemu Pak Presiden dan juga dengan beberapa pelaku industri tekstil dan garmen, dan juga beberapa desainer muda Indonesia yang sekarang lagi naik daun," ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2016).

Lembong mengatakan, pertemuan itu merupakan prakarsa dari Kantor Staf Presiden yang dikepalai oleh Teten Masduki. Tingginya sumbangsih terhadap devisa negara menjadi latar belakang pertemuan ini.

"Karena ini industri besar dan sumbanganya terhadap ekspor luar biasa. Menghasilkan ekspor USD 13 miliar pertahun dan menyerap tenaga kerja 2,7 juta tenaga kerja. Dan H&M sudah berada di Indonesia sejak 1996. Dan 98 persen dari pengadaan H&M di Indonesia tujuannya untuk ekspor," jelas Lembong.

Lembong mengatakan, pemerintah memandang industri fashion bisa berkembang pesat di Indonesia. Industri ini dinilai cocok dengan budaya Indonesia.

"Kami dari Kemendag dan KSP menganggap industri fashion adalah industri masa depan kita, karena cocok dengan budaya kreatif dan banyak pelaku dari kalangan muda dan memanfaatkan keunggulan kita dari segi kerajinan dan inovatif," kata Lembong.

"Tadi pertemuan sangat kondusif dan produktif, baik pemerintah Swedia maupun H&M. Dan menyampaikan beberapa masukan untuk mengejar lagi agar sektor fashion dan garmen lebih maju lagi. Dari Swedia kita semua kenal IKEA, Volvo dan Tetrapak, karton dan kemasan, Scania. Dan kami sangat antusias menjalin kerjasama dengan pemerintah Swedia untuk mendukung sektor swasta Swedia di Indonesia," tambah Lembong. 

No comments:

Post a Comment