Tuesday, May 24, 2016

Halaman Belakang Rumah Warga Berlan yang Dulu Luas, Kini Terkikis Aliran Ciliwung

Warga RW 03 Berlan, Kebon Manggis, Jakarta Timur, menceritakan kondisi halaman belakang rumah mereka yang terus terkikis air Sungai Ciliwung.
Dulu, menurut warga, setiap rumah yang berbatasan dengan Sungai Ciliwung memiliki halaman belakang yang luas.
Mereka bisa menanam tumbuh-tumbuhan dan memancing dari halaman. Namun, kebanyakan halaman rumah mereka kini terkikis air.
"Sekarang belakang rumah langsung kali, kalau dulu kan masih ada, bisa buat mancing-mancing. Tapi karena yang seberang (sungai) matok-matok, jadi yang sini kena kikis," ujar E, salah satu warga RW 03 Berlan saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (24/5/2016).
Warga mengatakan, air sungai mulai mengikis halaman belakang rumah mereka sejak banyak bangunan liar, yang didirikan di seberang sungai yang berbatasan langsung dengan rumah Warga Berlan.
Akibatnya, lebar sungai semakin sempit dan air pun mengikis tanah di belakang rumah mereka.
"Kan dulu tanah kita lebar, ada kali 8 meter 10 meter di belakang rumah, sekarang abis kekikis sama air. Dulu bisa nanam apa-apa, kalau sekarang buka pintu langsung air," kata warga RT 019 RW 03 yang enggan menyebutkan namanya.
Wanita paruh baya itu mengizinkan Kompas.com untuk melihat langsung bagian belakang rumahnya.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, bagian belakang rumah wanita itu memang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung.
Pintu belakang rumahnya pun tak lagi bisa dibuka. Meski begitu, masih ada halaman belakang rumah warga yang belum habis terkikis air sungai. Halaman itu tampak dijadikan kebun meskipun tidak terlalu luas.
"Di belakang rumah saya masih ada kebunnya, tapi kebanyakan emang sudah habis kena air soalnya yang seberang maju-maju (mendirikan bangunan liar)," ucap Suhardiman, warga RT 008 RW 03.
Kini, lahan yang disebut milik Kodam Jaya itu sudah diserahkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana untuk ditertibkan Pemprov DKI Jakarta. Penertiban ini dilakukan terkait normalisasi Sungai Ciliwung.
Warga mengaku tidak menolak penertiban itu, tetapi mereka meminta hunian lain yang layak, bukan ditempatkan di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Terkait permintaannya itu, warga memasang beberapa spanduk di Kompleks RW 03.
Salah satu spanduk itu bertuliskan "Kami Para Purnawirawan/Warakawuri beserta Putra/Putri, Tetap Mendukung Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Supaya Diberikan Tempat Tinggal yang Layak Huni Bukan Ditempatkan di Rusunawa".
Selain itu, ada spanduk lain berlatar merah dan putih bertulisan "Kami Warga RT 008/03 dan 019/03 Jangan Disamakan dengan Warga Kalijodoh dan Warga Kampung Pulo".
Adapun spanduk-spanduk itu sudah dipasang sekitar tiga bulan lalu.

No comments:

Post a Comment