Thursday, May 26, 2016

Ahok Marahi Guru Bantu yang Demo Tuntut Kepala BKD Dipecat



Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memarahi guru bantu yang melakukan aksi demonstrasi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/5/2016).

Puluhan guru bantu itu menuntut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika dipecat.

Mereka mengaku mengalami diskriminasi dalam keikutsertaan mereka pada tes CAT CPNS 2015.

"Pertama, dibilang ijazahnya kelas jauh, kuliah di Jakarta tapi induknya di Bandung atau Sukabumi. Lalu, tidak linier (lulusan dengan mata pelajaran). Padahal, ada juga di antara yang ikut tes, yang sama ijazahnya (dengan kami), satu kampus, satu sekolah, satu kelas," kata Koordinator Guru Bantu Fauzi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/5/2016).

Setelah demo di depan gerbang Balai Kota, para guru bantu mengadu langsung kepada Ahok yang baru tiba di pendopo Balai Kota. Bukannya mendapat pencerahan, Fauzi dan kawan-kawannya dimarahi Ahok.

Ahok menilai mereka tidak sabar mengikuti proses dan sembarangan dalam mengajukan tuntutan pemecatan Agus Suradika.

Ahok mengatakan, permasalahan pengangkatan guru bantu menjadi PNS sudah pernah dibahas saat dia masih menjabat sebagai anggota Komisi II DPR. Dia mengaku sudah menargetkan pengangkatan guru bantu menjadi PNS, tetapi hal itu membutuhkan proses.

"Nah, target kami, semua guru bantu jadi PNS, seperti daerah lain. Tapi kan dia ada proses administrasinya. Beberapa administrasinya tersisa, ada 80 orang atau berapa, tidak cocok administrasinya, itu yang tertunda," kata Ahok.

Ahok kesal melihat selebaran dan spanduk tuntutan yang menyebut Agus Suradika harus dipecat. Ahok menjelaskan, diskriminasi yang terjadi di kalangan guru bantu harus dibuktikan terlebih dahulu.

"Dia bilang orang lain, kok bisa, buktikan dong. Terus bikin selebaran suruh pecat Suradika. Jangan main pecat-pecat dulu, ini buktinya mana," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut. (Dennis Destryawan)

No comments:

Post a Comment