Thursday, May 26, 2016

Ahok: Ketua RT/RW yang Tak Tahu Wilayah Pantas Tidak Dapat Uang Operasional?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menekankan, seorang ketua RT atau ketua RW harus paham setiap masalah yang ada di wilayahnya.
Ahok menilai, cara untuk mengukur seorang pengurus RT/RW tahu permasalahan yang ada di wilayahnya adalah dengan menguasai Qlue, aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan pengaduan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi DKI.
"Yang pasti kalau (pengurus) RT/RW tidak tahu wilayahnya, pantesenggak mereka dikasih uang operasional? Ngapain mau jadi (pengurus) RT/RW kalau tidak peduli sama lingkungan?" kata Ahok di Balai Kota, Kamis (21/4/2016).
"Sekarang kita mengangkat RT/RW untuk apa, sih? Keamanan, kebersihan, urusan izin. Nah kalau kamu tidak mau lapor ke kami, saya tidak tahu wilayah Anda, enggak tercatat," kata Ahok.
Pernyataan Ahok itu disampaikan untuk menanggapi Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat yang sempat menyebut bahwa ketua RT tidak harus menguasai Qlue. Pernyataan Djarot itu menjawab pertanyaan seorang warga di RW 11 Johar Baru, Jakarta Pusat, terkait peraturan gubernur (pergub) bahwa pengurus RT/RW harus melapor melalui aplikasi tersebut.
Menurut Djarot, lurah harus mau mendengar semua keluhan warganya, termasuk ketua RT. Ia menilai, ketua RT tidak harus menguasai Qlue. Masalah yang terjadi di wilayahnya cukup dilaporkan warga langsung ke pengurus RT/RW.
Meski dikritik Djarot, Ahok mengaku, hubungan dia dengan wakilnya itu baik-baik saja. Ia juga menyebut sudah bertemu langsung dengan Djarot untuk membahas hal itu.
Dari perbincangan keduanya, Ahok menyebut, ia dan Djarot sepakat jika ketua RT/RW tidak paham Qlue. Ia bisa meminta bantuan dari keluarga terdekatnya yang lebih melek teknologi.
"Kalau kamu tidak menguasai (Qlue), suruh staf kamu, pembantu kamu. Pak Djarot juga udah ngerti, mesti suruh anak buahnya siapa yang kerjakan," kata Ahok.

No comments:

Post a Comment