Sunday, May 1, 2016

10 WNI bebas, keluarga Kapten Ariyanto tuding pemerintah tidak adil

 Keluarga Kapten Ariyanto Misnan setelah mendapatkan informasi bahwa sandera yang dibebaskan hanya 10 orang dari ABK Kapal TB Brahma. Sedangkan, 4 ABK dari TB Henry belum ada kepastian.

"Pemerintah tidak adil, kenapa tidak serentak membebaskan sandera," kata ibu Kapten Ariyanto, Melati Ginting, Minggu (1/5).

Ia mengatakan, sampai saat ini keluarga belum mendapatkan kabar mengenai kondisi terakhir Kapten Ariyanto. Bahkan, pemerintah serta perusahaan terkesan cuek dengan kondisi keluarga di rumah.

"Saya di rumah kepikiran terus, bagaimana nasib anak saya. Tapi, enggak ada yang menghubungi ke rumah mengabarkan kondisi anak saya," ujar Melati.

Karena itu, keluarga meminta agar pemerintah tegas dalam mengupayakan pembebasan para sandera yang masih ditawan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.

Kapal TB Henry dibajak oleh kelompok militan Abu Sayyaf pada 15 April 2016 silam. Dari 10 ABK yang ada, enam di antaranya lolos dari sergapan kelompok militan tersebut, sementara 4 ABK diculik pembajak, dan meminta tebusan sekitar Rp 14,5 miliar.

No comments:

Post a Comment