Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, telah mengunjungi sejumlah petinggi partai politik untuk menghimpun dukungan terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Yusril, partai-partai yang ditemuinya selama ini memiliki kesamaan pandangan, yakni ingin "melengserkan" Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari kursi DKI 1.
"Kesamaan pandangan itu adalah diperlukan pergantian kepemimpinan di Jakarta," kata Yusril seusai mengikuti Penganugerahan Anggota Kehormatan Forum Pemuda Betawi di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).
Selain punya kesamaan pandangan untuk merebut posisi DKI 1 dari Ahok, sejumlah partai, kata dia, punya kesamaan pandangan untuk melawan Ahok secara head to head.
Yusril mengaku sudah berbicara dengan sejumlah petinggi partai, di antaranya petinggi Gerindra, Golkar, PPP, dan PKS.
Menurut dia, partai-partai ini tengah menilai siapa kandidat yang paling kuat untuk didukung melawan Ahok.
"Umumnya mempunyai suatu pandangan yang sama bahwa diperlukan adanya calon yang kuat untuk berhadapan dengan petahana (Ahok)," ujar Yusril.
Kendati demikian, Yusril menghargai proses internal partai dalam melakukan seleksi bakal calon gubernur.
Ia tidak ingin mendesak partai untuk mengusungnya. "Tetapi, kami sudah berbicara, menyampaikan. Apa yang mereka pertanyakan sudah dijawab semua pertanyaan mereka," ujar Yusril.
Mantan Menteri Kehakiman dan HAM ini percaya diri bisa mengalahkan Ahok. (Baca: Tanda Tanya PDI-P, Ahok, dan Prediksi Yusril)
Baginya, petahana akan mudah dikalahkan apabila elektabilitasnya tidak lebih dari 65 persen. Sementara itu, menurut dia, elektabilitas Ahok baru 40 persen.
"Seorang petahana itu bisa memenangkan pemilihan yang kedua kali apabila posisi-posisi itu di atas 65 persen. Kalau elektabilitasnya sekitar 40 persen, itu mesti agak telat menghadapi calon penantang kalau calon penantang itu mempunyai rivalitas yang sama," ujarnya.
No comments:
Post a Comment