Friday, March 25, 2016

Yusril: Gunakan "Bahasa Toilet" di Depan Publik, Sangat Tidak Pantas

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menyesalkan mudahnya penggunaan kata-kata kasar oleh para pemimpin saat ini.
Seharusnya, menurut dia, segala permasalahan dapat diselesaikan dengan kepala dingin.
"Kita bangsa yang beradab dan bangsa yang mengenal bersopan-santun. Ketika (pemimpin) menggunakan bahasa toilet di depan publik itu tidak pantas," kata Yusril, saat khutbah Jumat di Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu mengatakan, manusia akan terus emosi jika mengikuti pikiran buruk mereka. Sehingga, kata dia, tiap orang harus menanamkan sifat berpikiran positif kepada sesama.
"Jadi kita harus tetap sabar, kepala tetap dingin walau hati panas. Intinya mengendalikan diri dalam berbicara," kata mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tersebut.
Ia pun mengutip kata pujangga Melayu yang menyebut bahasa sebagai salah satu unsur pemersatu bangsa.
"Bahasa itu menggambarkan sebuah bangsa. Bahasa yang baik mencerminkan bangsa yang baik dan begitu pula sebaliknya, bahasa yang buruk mencerminkan bangsa yang buruk," kata Yusril.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya pernah menggunakan bahasa toilet ketika talkshow yang disiarkan secara langsung di acara Aiman, Kompas TV.
Saat itu, Basuki atau Ahok mengungkapkan kekesalannya kepada para oknum pejabat yang kerap menyalahgunakan anggaran. Ia pun mengibaratkan kelakuan para oknum pejabat itu dengan bahasa toilet.

No comments:

Post a Comment