Friday, March 25, 2016

Wali Kota Mengeluh Krisis Air, Jokowi Percepat Pembangunan Waduk Teritip

Pembangunan Waduk Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, akan dipercepat. Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum mempercepat penyelesaian waduk lebih awal dari targetnya di akhir 2016 ini.
"Kita ingin pembangunan bisa dipercepat agar sebelum hujan musim depan waduk ini sudah selesai," kata Jokowi seusai meninjau pembangunan waduk, Kamis (24/3/2016).
"Saya tadi sudah memerintahkan Menteri PU lewat dirjennya agar sebelum musim (hujan) ini datang, waduk bisa diselesaikan," kata Jokowi.
Jokowi tiba ke Balikpapan pada Rabu (23/3/2016) malam. Ia disambut Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Dalam pertemuan Rabu malam itu, Jokowi menerima keluhan dari Rizal bahwa warga kotanya kesulitan mendapatkan air bersih karena Waduk Manggar, satu-satunya sumber air baku bagi warga, mengalami kekeringan.
Karena keluhan ini pula, akhirnya Jokowi menambah satu lagi agenda kunjungan selama di Balikpapan, tadi siang.
"Tadi malam saya mendapatkan keluhan dari Wali Kota bahwa di Balikpapan terjadi krisis, kekurangan air," kata Jokowi.
Keluhan ditanggapi serius. Pemerintah menjanjikan bantuan untuk pembangunan Waduk Teritip sedang dibangun sejak 24 Februari 2014.
Rencananya, Waduk Teritip mesti selesai di pertengahan Desember 2016. Awalnya, proyek pembangunan konstruksinya saja menelan biaya Rp 262 miliar lewat APBN.
Waduk dibangun di lahan seluas 300 hektar dan dirancang mampu menampung air hingga 2.400.000 kubik.
Saat nanti beroperasi, waduk mampu menghasilkan debit 250 liter per detik dan diyakini bisa memenuhi 20.000 kepala keluarga.
Namun, kini pembangunan waduk itu terkendala pembebasan lahan. Hingga kini, 118 hektar lahan sudah bebas, sedangkan 181 hektar lain memasuki masa negosiasi dengan pemilik lahan.
Dalam menggenjot penyelesaian, pemerintah daerah akan menggelontor Rp 86 miliar dari APBD dan pemerintah pusat melalui kementrian PU akan bertambah jadi Rp 370 miliar. Ini termasuk untuk pembangunan instalasi dan pemipaan. Jokowi mengatakan, memang perlu sinergi dari APBN dan APBD sehingga proyek-proyek semacam ini cepat selesai dibangun.
"Kita harapkan nanti (di akhir) tahun depan sudah jadi tampungan air baku jadi masyarakat sekitarnya. Waduk juga bisa jadi pengendali banjir dan pariwisata," kata Jokowi.
Berunding
Pemkot Balikpapan terus bernegosiasi dengan pemilik lahan di tempat waduk sekarang sedang dibangun.
"Kita berharap masyarakat mau tanahnya bisa digunakan dulu. Yang penting proyek bisa selesai dan dipakai waduknya. Progress pembangunan kontruksi sudah 65 persen," kata Rizal seusai mendampingi Jokowi.
Hingga kini, 118 hektar lahan sudah bebas, sedangkan 181 hektar lain memasuki masa negosiasi dengan pemilik lahan. Pemkot memerlukan sedikitnya Rp 100 miliar untuk pembebasan lahan ini.
Ia optimistis dapat menyelesaikannya sesuai target, yakni pada pertengahan 2016. Akan tetapi, meski September 2016 memasuki masa musim hujan, bukan berarti air bisa langsung memenuhi waduk.
Direktur PDAM Haidir Effendi mengatakan, setidaknya waduk memerlukan waktu satu tahun agar terisi penuh dan diyakini layak untuk didistribusi ke warga.
"Maunya Agustus 2016 selesai. Bertahap. Memang dari perencanaan PU, Agustus selesai, September musim hujan. (Setelah setahun diisi air) efektifnya adalah satu tahun kemudian, karena perlu analisa dan diteliti dulu dan lainnya, baru bisa digunakan," kata Haidir.

No comments:

Post a Comment