Sunday, March 27, 2016

Pencalonan Ahok Dianggap Tak Sesuai Hati Nurani, Kader Ini Lepas Atribut Hanura

 Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Hanura DKI Jakarta, Rahmat HS menegaskan tidak mengikuti keputusan partai untuk mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Rahmat pun tidak menghadiri deklarasi dukungan Partai Hanura kepada Ahok, Sabtu (26/3/2016) kemarin. [Baca juga: Partai Hanura Resmi Dukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017]
"Saya tidak hadir dalam deklarasi tersebut karena publik sudah tahu saya tidak setuju Hanura mencalonkan Ahok," kata Rahmat kepada Kompas.com, Sabtu malam.
Rahmat mengungkapkan, banyak alasan yang membuatnya tidak mendukung keputusan partainya tersebut. Salah satunya adalah keputusan dukungan Ahok yang menurut dia tidak melalui pendekatan hati nurani.
Padahal, lanjut dia, Partai Hanura selama ini selalu menggunakan pendekatan hati nurani.
"Saya malu ikut Hanura kalau mendukung cagub yang menurut saya enggak punya etika, tutur kata, sopan santun kepada warga Jakarta. Apalagi secara historis, Hanura paling depan memerangiAhok. Ini sangat ironi, akhirnya Hanura dukung Ahok," kata Rahmat.
Oleh karena itu, ia berencana mundur dari partai yang didirikan Wiranto tersebut. Minggu (27/3/2016) ini, ia akan melepas seluruh atribut Hanura yang melekat di tubuhnya. Ia pun meyakini masih banyak kader lain yang tidak sepakat dengan keputusan partai.
"Seandainya tinggal saya sendiri sekalipun (yang menentang keputusan partai), saya akan terus berjuang melawan Ahok. Besok (hari ini), saya mau lepas atribut Hanura dan saya mau pakai kaos putih tulisannya 'Hati Nurani Sampai Mati, No Ahok'," ujar Rahmat.

No comments:

Post a Comment