Setelah meladeni tuntutan sopir taksi, Andri naik mobil komando dan menjawab seluruh tuntutan ratusan sopir Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
Mereka menuntut empat hal, yakni pencabutan surat edaran Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) tentang penghapusan izin trayek, setop penangkapan dan pengandangan, pemberantasan tranportasi ilegal, serta revisi Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang pembatasan usia angkutan umum, maksimal 10 tahun.
Percakapan antara Andri dengan Ketua Umum KWK La Ode Djeni Hasmar berlangsung cair. Andri berdiri bersama para anak buahnya di Dishubtrans DKI di atas mobil komando berhadapan dengan pengurus KWK, operator, serta sopir yang juga berorasi di atas mobil komando.
"Mohon maaf, sebenarnya enggak pantas demonstrasi. Tapi karena ini menyangkut hajat orang banyak, kita harus menyampaikan ini semua," kata La Ode dalam orasinya, di depan Balai Kota, Selasa (22/3/2016).
Kemudian Andri mengawali orasinya dengan cara berbeda. Dia menyapa La Ode yang sudah lama ia kenal.
"Yang terhormat Haji La Ode, Ketua Umum KWK yang merupakan orang tua saya. Masa anaknya kagak merespons aksi bapaknya," kata Andri dengan logat khas Betawi-nya.
Suasana demo yang awalnya panas di tengah teriknya matahari langsung mencair mendengar seruan santai Andri tersebut.
Andri menyampaikan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menciptakan layanan transportasi yang baik, aman, nyaman dan mensejahterakan sopir angkutan umum itu sendiri.
Kemudian, ia berterima kasih kepada para sopir KWK karena tidak bertindak anarkis yang merugikan orang lain.
"Anda tidak merusak angkutan umum dan kendaraan lain, itu namanya jempol, top," kata Andri.
Ratusan sopir KWK kembali bersorak ketika Andri meminta mereka tidak mengetem sembarangan. Jika sopir KWK tidak ngetem, maka tidak akan ada pengandangan.
"Yang mau memperpanjang izin trayek silakan perpanjangan dengan rekomendasi dari saya. Kapan waktunya? Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus," kata Andri yang disambut sorak sorai sopir KWK.
Andri pun berjanji akan mengikuti rapat anggota tahunan KWK pada Kamis (24/3/2016) mendatang.
Selain itu, ia juga meminta pembentukan tim yang terdiri dari unsur KWK, Dishubtrans, dan Organda untuk rekomendasi perpanjangan izin trayek.
"Yang paling penting semua pelayanan masyarakat betul-betul menaati peraturan yang berlaku. Karena Anda ini membawa masyarakat yang punya anak dan istri."
"Kalau Anda nyetirnya enak dan selamat, kan enggak cuma dapat rezeki tapi juga dapat pahala. Ayo sekarang bubar, layani lagi masyarakat dengan baik," kata Andri menutup orasinya.
Setelah mendengar pernyataan Andri, ratusan sopir KWK yang awalnya berniat mengadu ke DPRD DKI pun urung melaksanakan niatnya.
"Kami putuskan tidak melanjutkan aksi ke DPRD, karena maksud kami sudah dipahami," kata La Ode melalui pengeras suara.
Sekitar pukul 11.10, mereka membubarkan aksi dengan tertib.
No comments:
Post a Comment